MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammmadiyah Hilman Latief mengatakan bahwa berinfak/bersedekah merupakan wujud rasa syukur, ketaatan dan kepatuhan kepada Allah, solidaritas (ta’awun), dan pertanggungjawaban pribadi dan sosial. Inilah fondasi ajaran Islam untuk mereduksi ketidakadilan (zulm) dan kemiskinan (masakin).
Sementara itu, etika dalam bersedekah menurut Pakar Filantropi Islam ini, di antaranya: menyegerakan diri, mendahulukan kerabat dekat, menghilangkan rasa sombong, menggunakan kata-kata yang baik, menyalurkan melalui pribadi dan lembaga, mempertanggungjawabkan (mencatat), dan memproyeksikan dampaknya.
“Ketika berbicara kedisiplinan, ada beberapa entitas yang betanggungjawab. Kita wajib berdisiplin. Disiplin ini tidak hanya oleh orang yang menunaikan zakat tapi juga oleh orang yang mengelola zakat. Zakat itu titipan, semacam utang, jadi harus dipertanggunjawabkan dengan dicatatkan,” terang Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini pada Kamis (30/09).
Tujuan yang didambakan dalam bersedekah ialah menjadi hamba yang mu’minin. Hilman menerangkan bahwa mu’minin berarti memiliki keteguhan hati, pikiran, dan dilengkapi dengan aksi nyata. Bukan hanya itu, mu’minin juga perlu memproyeksikan keseluruh amal kebajikan sebagai wujud ketaatan kepada perintah Al-Quran.
Selain mu’minin, tujuan dari bersedekah juga tidak lain agar menjadi hamba Allah yang muttaqin, yaitu terus menerus melakukan proses yang tak berkesudahan untuk meninggkatkan kualitas keimanan. Selama ini, seringkali “taqwa” dijelaskan sebagai pangkat, gelar, dan identitas yang melekat pada diri orang yang beribadah. Padahal ungkapan “tattaqun” adalah proses berkelanjutan dari perilaku takwa.
Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama ini kemudian menegaskan bahwa tujuan selanjutnya dari aktivitas bersedekah adalah menjadi hamba yang mencapai derajat muhsinin. “Muhsinin itu artinya memupuk diri untuk terus menerus menebar dan berbuat kebajikan dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Memiliki rasa dan sikap solidaritas yang tinggi untuk terus berbuat tolong menolong,” imbuhnya.