Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Kisah Inspiratif Merintis UMM Jadi Universitas Islam Terbaik di Dunia

by afandi
4 tahun ago
in Artikel
Reading Time: 6 mins read
A A
. Pengembangan inilah yang mengantarkan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil mendapatkan lisensi penyelenggaraan Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI).

MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Awal Maret 2021, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih prestasi membanggakan dengan menempati posisi pertama Universitas Islam Terbaik Dunia tahun 2021 versi UniRank.
Dengan mahasiswa aktif sebanyak 41.603 orang sesuai data PDDikti, UMM menjadi universitas bergengsi di Indonesia yang memiliki 7 Program Pendidikan Profesi, 3 Program Doktoral, 9 Program Magister, 10 Fakuktas yang terdiri dari 35 Program Studi Sarjana, dan 3 Program Diploma.


Siapa sangka perjalanan UMM yang kini menjadi universitas terpandang berawal dari kondisi prihatin, serba terbatas dan kekurangan.


Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus mantan Rektor UMM tiga periode dari tahun 2000 hingga tahun 2016 Muhadjir Effendy mengisahkan suka duka perjalanan UMM merangkak dari posisi bawah hingga terpandang.


Berawal dari Universitas Cabang UM Jakarta di Malang

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura


Ketika didirikan pada tahun 1964, UMM merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Karena itu nama UMM pun masih sebagai Universitas Muhammadiyah Jakarta di Malang.
UMM meski telah resmi memisahkan diri pada tahun 1968, dan memiliki tiga fakultas sesuai akta notaris pendirian, menurut penuturan Muhadjir perlu perjuangan keras untuk meyakinkan UMJ membebaskan diri menjadi UMM.


“Dan Jakarta waktu itu kereng (garang) banget, Ngak boleh diubah namanya. Hanya dua jurusan, FIS dengan satu prodi Kesejahteraan Sosial dan FKIP dengan satu prodi pendidikan agama Islam,” ungkap Muhadjir dalam Kuliah Umum di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Sabtu (11/9).


Muhadjir mengisahkan bahwa dirinya mulai mengabdi di UMM karena ‘dipaksa’ oleh mendiang almarhum Malik Fadjar pada awal tahun 1983-an. Dari posisi awal hingga menjadi Rektor, Muhadjir mengaku telah mengabdi selama 32 tahun untuk UMM.
“Jadi jika saya hitung-hitung, saya memimpin UMM ini 32 tahun, seperti Pak Harto,” candanya.


Mahasiswa Menunggak dan Muhadjir Diancam Ketua Senat


Gedung pertama UMM adalah gedung seluas 3.000 meter milik pemerintah di Jalan Bandung yang kini menjadi Kampus I UMM.


“Waktu awal UMM jadi Perguruan Tinggi itu UMM sangat tidak dihitung di Malang. Kampus jalan Bandung itu satu, 3000m, milik pemerintah, kalau pagi dipakai Madrasah Tsanawiyah dan PGAP Muhammadiyah, sorenya baru dipakai kuliah,” kenang Muhadjir.


Dua tahun pertama menjadi bagian UMM antara tahun 1985-1986, Muhadjir menyebut bahwa dari 700 mahasiswa, saat itu yang bersedia membayar biaya kuliah hanya 300 orang saja. 400 sisanya bahkan tidak sekadar menolak membayar, tapi juga tinggal di Kampus bahkan sebagian tinggal dengan keluarganya.


“Waktu itu kita ga ada yang bisa dijual dan mahasiswanya itu kerjaannya hanya demo. Jadi waktu bayar SPP mesti demo minta ditunda,” kata Muhadjir mengenang. Kebijakan tegas Rektor UMM almarhum Malik Fadjar pun tidak digubris mahasiswa.


“Kita kumpulkan di aula kecil lalu Pak Malik menawari dua hal: dibebaskan tidak bayar SPP tapi mulai hari ini keluar ga jadi mahasiswa, atau kedua, (tunggakan) yang dulu diampuni Ngak perlu bayar, tapi mulai sekarang harus bayar. Itu saja yang mau lanjut hanya 400 orang. Sisanya nolak,” kenang Muhadjir sembari tertawa.


Karena kebijakan itu, Muhadjir menuturkan sempat diancam akan dikeluarkan isi perutnya oleh Ketua Senat yang memimpin demo.


“Kemudian saya ingat betul itu, saya datang jam 11 malam di kostnya, ayo keluar katanya kamu mau mengeluarkan isi perut saya. Lho, tobat-tobat dia,” kata Muhadjir tertawa.


“Besoknya dia berbalik, teriak siapa yang lawan Pak Muhajir, berhadapan dengan saya. Akhirnya 500-600an mahasiswa mau bayar. Tapi banyak yang lulus punya ijazah dan belum bayar,” imbuhnya.


Merintis Kemajuan, Pandai Menangkap Peluang


Untuk mengangkat posisi UMM, Muhadjir menuturkan harus cermat menangkap peluang. Saat itu, UMM mengangkat namanya lewat dua jalur, yakni Sepakbola dan Akademi Keperawatan (Akper).


Momentum pertama datang ketika pemerintah mengharuskan para perawat lulusan SPK menempuh pendidikan lagi di Akper.


Kesempatan ini dimanfaatkan UMM dengan menyisipkan praktek bedah mayat dengan mata kuliah anatomi dan sertifikat keahlian yang sebenarnya tak lazim bagi Akper. Akibatnya, ribuan perawat di Jawa Timur banyak yang menempuh studi di UMM.


“Artinya cari peluang yang orang tidak tahu. Itu yang penting. Jangan lupa, jangan banyak melakukan apa yang orang sudah banyak melakukan,” pesan Muhadjir.


Mengangkat Nama UMM Lewat Sepakbola
Strategi kedua yang digunakan oleh UMM untuk dikenal oleh masyarakat tutur Muhadjir adalah lewat jalur sepakbola. Menyadari tidak memiliki sesuatu yang bisa dijual, maka UMM saat itu memberikan beasiswa kepada para pemain Persema Malang untuk menjadi mahasiswa UMM.


“Kuliahnya Ngak pernah masuk Ngak papa, Ngak pinter Ngak papa, yang penting sepakbolanya menang,” kata Muhadjir.


Alasan Muhadjir menggunakan sepakbola karena untuk mengalahkan universitas swasta dan universitas negeri lain yang bergengsi tidak mungkin dilakukan UMM saat itu lewat jalur akademik.


Dengan mengalahkan universitas negeri lain lewat sepakbola, nama UMM pun bisa dianggap masyarakat memiliki kualitas yang lebih baik.


“Dan itu Pak Malik (Fadjar) kalau UMM main, kampusnya libur. Semua (mahasiswa) digiring ke (Stadion) Gajayana nonton sepakbola. Dipimpin rektor. Yang penting bisa mengalahkan negeri. Dan berhasil. Itulah cara jualan,” kenangnya.


Menjaga Kepercayaan dan Reputasi Kampus
Setelah berhasil mendapatkan tempat di masyarakat, UMM menurut Muhadjir mulai menaikkan kualitas yang berbanding lurus dengan pembiayaannya sehingga banyak sebutan lain bagi UMM.


UMM harus memilih antara universitas yang mahal dan berkualitas dengan jumlah mahasiswa sedikit atau jumlah mahasiswa banyak dengan biaya yang murah.


“Makanya dulu nama UMM itu Universitas Murah Meriah. Kemudian mulai sedikit-sedikit setelah pindah ke Kampus III, jadi Universitas Munggah Mudun karena (geografis) kampusnya naik turun. Setelah itu, UMM berubah menjadi Universitas Makin Mahal. Sekarang UMM bukan Universitas Makin Mahal, tapi Universitas Memang Mahal,” kelakar Muhadjir.


Muhadjir mengungkapkan bahwa di UMM ada lembaga khusus yang bertugas memproyeksikan jumlah penerimaan mahasiswa setiap tahun sehingga strategi pembangunan kampus tidak tersendat, meski dalam masa krisis moneter.


Upaya itu menurutnya untuk menjaga kualitas UMM agar tetap unggul sehingga akhirnya UMM dipercaya oleh banyak pihak, termasuk banyak peminat dari SMA Katolik dari berbagai kota.


“Karena itu modal itu trust. Dan bendera Muhammadiyah itu bendera yang paten untuk itu. Jadi kalau orang menyebut Muhammadiyah itu pasti begini dalam arti positif. Karena itu jangan sekali-kali menciderai, mengganggu, atau merusak trust kepada masyarakat kita. Membangun kepercayaan itu mahal, sekali kita tidak dipercaya, terjun bebas kita. Kepercayaan itulah kualitas individu baik kader atau lembaga Muhammadiyah,” ungkap Muhadjir.


Membentuk Alumni Yang Bangga dan Membanggakan Almamater


Terakhir, Muhadjir menyebut bahwa usaha UMM untuk menjadi kampus unggul adalah dengan membentuk mahasiswa yang kelak ketika menjadi alumni keluar sebagai teladan yang bangga dan membanggakan almamater.


“Apa yang dilakukan alumni itu pamflet hidup dan itu lebih mahal dibanding kita bikin spanduk, baliho atau pasang iklan di Koran. Tapi perilaku alumni dan mahasiswa itulah yang jadi cerminan. Makanya harus dibentuk betul ketika masih menjadi mahasiswa,” kata Muhadjir.


Kini, nama-nama alumni UMM menurut Muhadjir banyak yang berkiprah di berbagai bidang pemerintahan hingga berbagai bidang kemasyarakatan. Hal ini, patut diperhatikan oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah lainnya sebagai percontohan.


“Saya sekarang ini merindukan bagaimana ya lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah itu mulai dari TK Busthanul ‘Athfal sampai perguruan tingginya itu melahirkan kader-kader Muhammadiyah yang tadi itu, dia bangga terhadap almamaternya, tapi dia juga membanggakan almamater,” pungkasnya.

Naskah: Afandi
Editor: Fauzan AS

Tags: headlineInspiratifkisahUMMUNiversitas Terbaik
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Persoalan Pendidikan Saat Ini Perlu Jadi Perhatian Bersama

Next Post

Ada Tiga Macam Sumpah dalam Islam, Apa Saja?

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post

Ada Tiga Macam Sumpah dalam Islam, Apa Saja?

Spirit Al Ma’un dalam Vaksinasi Covid-19

Benhur Tomi, Kristen Taat Pecinta Muhammadiyah

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.