MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Lazismu Jawa Tengah (Jateng) bersama PWM Jateng mengadakan kajian peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah. Dalam kegiatan tersebut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang menjadi pembicara kunci. Pada paparannya Haedar sempat menyinggung berkaitan dengan perkembangan amal usaha Muhammadiyah (AUM).
Haedar menyebut AUM-AUM besar yang sekarang disaksikan baik di Perguruan Tinggi Muhammadiyah maupun di Rumah Sakit (RS) itu dulunya juga mulai dari nol.
“Mungkin waktu itu tidak banyak orang terlibat bahkan hanya orang-orang yang punya konsen tinggi untuk membesarkan baru setelah menjadi besar lalu banyak orang terpanggil untuk terlibat,” tuturnya, Senin (9/8) malam.
Jadi dulu juga mujahadahnya (berjuang) yang dilakukan AUM-AUM itu luar biasa. Menurut Haedar, semuanya prosesnya dari berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Itupun sampai sekarang juga terus bergumul dengan proses usaha, sekarang justru terjadi sebuah sinergi dimana AUM-AUM besar juga mulai mengangkat dan memajukan yang kecil.
“Kita punya program-program baru yang cukup bagus misalkan dan bertumbuh. Di Jawa Tengah misalkan UM Surakarta yang besar itu juga punya binaan di berbagai daerah bahkan sampai punya binaan perguruan tinggi di UMKT misalkan. UM Purwokerto juga sudah mulai sekarang ingin ada gerakan jamaah dakwah jamaah yang terkait dengan program lintas sektoral. Juga Unimus, nanti mungkin juga UM Pekalongan juga rumah sakit Roemani dan sebagainya,” terangnya.
Meski begitu, harus diakui bahwa kondisi saat ini belum bisa menjangkau semuanya.
“Saya pikir memang betul bahwa kita perlu mengkapitalisasi potensi kita untuk saling membesarkan dan momentum memperingati hijrah ini harus kita jadikan titik balik dan tonggak kita untuk melakukan usaha-usaha atau proyeksi kedepan,” kata Haedar.