MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Dampak Covid-19 ini multidimensi, tidak hanya bagi kesehatan tetapi juga kehidupan sehingga orang selalu bertanya berakhirnya pandemi. Jawabannya adalah tergantung kita sendiri. Begitu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Agus Taufiqurrahman pada Webinar dan Graduasi Sekolah Perempuan UHAMKA (SPU) Angkatan I yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak UHAMKA, Selasa (24/8).
dr. Agus memberikan bocoran cara menngendalikan pandemi 5 M untuk pencegahan penularan yaitu mencuci tangan memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas dengan menambahkan Ventilasi-Durasi-Jarak(VDJ). 3 T untuk yang tertular yaitu pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment). Terakhir ialah vaksinasi. Dengan begitu siap hidup tanpa terlalu khawatir dengan covid-19. Meski begitu banyak sekali hoax yang bermunculan seperti hoax tentang vaksin.
“Ketika vaksin muncul banyak sekali hoax yang bertebaran, semua tidak berbasis data dan ilmu. Tapi, susah mengendalikan hoax. padahal saya sering bilang, kenapa kok mendengar kata vaksin seolah olah takut ? Bukankah dulu ketika mau haji dan umroh divaksin tidak masalah. Tidak protes. Kenapa sekarang vaksin covid, orang menganggap hal baru?” tanya dr. Agus dengan heran.
Maka Muhammadiyah sejak awal tahu, memberi dukungan, lanjutnya, selama vaksinnya halal, aman dan efektif perlu didukung sebagai gerakan efektif dalam menghadapi pandemi ini. Ini yang dilakukan Persyarikatan, dukungan dan rekomendasi kalau vaksin ini bagian dari ikhtiar.
dr. Agus menjelaskan vaksinasi itu memang tidak mencegah penularan, karena yang mencegah penularan adalah protokol kesehatan 5M, tetapi vaksinasi berfungsi menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok (herd imunity) untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, melindungi ndan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
“Sampai 19 Agustus kemarin, capaian nya masih belum terpenuhi, dari sasaran vaksinasi 208,265,720 orang. Per hari ini masih mendekati 100 juta, belum sesuai target. Oleh karena itu, masih penting dukungan dari muhammadiyah untuk mengadakan vaksinasi,” tegasnya.
Pengendalian Covid-19 kata kunci menurut dr.Agus ialah protokol kesehatan dengan dibantu asupan gizi yang cukup, olahraga istirahat yang cukup, menjaga emosi tetap positif, rajin cek kesehatan, dan tertib ibadah.
“Pandemi belum berakhir dalam waktu dekat, bahkan lonjakan masih bisa terjadi pasca orang berlibur,” jelasnya.
Pengakhiran pandemi bergantung pada, perubahan penanganan pandemi, percepatan vaksinasi dan penguatan ketahanan layanan kesehatan, serta penanggulangan dampak psiko-sosio-ekonomi.