MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Memberikan sambutan dalam Milad 104 Tahun ‘Aisyiyah, Rabu (19/5) Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku bangga dengan peran nyata para perempuan ‘Aisyiyah dalam membangun kehidupan bangsa.
Tak hanya aktif di bidang sosial dan pemberdayaan perempuan, ‘Aisyiyah juga menjadi pelopor pendidikan usia dini di Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, pegiat ‘Aisyiyah menyebar sampai berbagai daerah paling terpencil di seluruh Indonesia seperti Pulau Arar untuk memberikan pendidikan anak usia dini.
“Saya sapa anak-anakku tercinta, para guru dan seluruh pimpinan ‘Aisyiyah yang mengelola TK ABA lebih dari 22.000 yang tersebar di tanah air dan satu di Kairo Mesir yang telah meletakkan dasar pendidikan Keislaman, pendidikan usia dini sebagai modal penting untuk membangun masa depan umat bangsa dan kemanusiaan semesta,” ucap Haedar bangga.
Di bidang pendidikan tinggi, ‘Aisyiyah juga menjadi satu-satunya organisasi perempuan Islam yang memiliki dan mengelola tiga universitas beserta berbagai sekolah tinggi, rumah sakit dan klinik. Universitas ‘Aisyiyah berada di Bandung, Surakarta dan Yogyakarta.
Berkaitan dengan Milad 104 tahun, ‘Aisyiyah memiliki program jangka panjang ketahanan pangan bernama Lumbung Hidup yang menjadi program kemandirian perempuan.
Kebermanfaatan Aisyiyah itu ditujukan untuk masyarakat luas tanpa memandang perbedaan agama, jenis kelamin, suku, ras, maupun golongan.
“Kami PP Muhammadiyah juga menyampaikan aspirasi sekaligus kebanggaan atas apa yang telah dicapai oleh ‘Aisyiyah sebagaimana tadi telah dilaporkan. Menggambarkan dinamika hidup dalam tubuh pergerakan ‘Aisyiyah bukan hanya di kota-kota besar, tapi bahkan di pelosok-pelosok terjauh dan juga mancanegara,” kesan Haedar.