Minggu, 27 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Kisah Lebaran Sivitas Akademika Muhammadiyah di Mancanegara

by syifa
4 tahun ago
in Berita, Nasional
Reading Time: 5 mins read
A A

MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG — Ramadan tahun ini agaknya sedikit berbeda bagi beberapa sivitas akademika Muhammadiyah dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Khususnya mereka yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Berbagai cerita menarik telah mereka alami, mulai dari sulitnya menemukan makanan halal untuk sahur hingga rela menempuh jarak yang cukup jauh agar bisa bersua dan berbuka bersama kawan-kawan satu negara.

Begitupun dengan suasana lebaran yang tidak semeriah di tanah air. Seruan takbir tidak akan ditemui dengan mudah, pun dengan makanan khas Indonesia yang biasa tersaji. Meski begitu, mereka tetap semangat dan bahagia bisa menemui Ramadan di Portugal, Taiwan, Polandia bahkan Australia.

Septifa Leiliano Ceria misalnya, alumni Hukum Keluarga Islam (HKI) UMM yang kini menempuh pendidikan di Australian National University. Ia mengaku cukup kesulitan untuk mengunjungi masjid karena harus ada proses pendaftaran pengunjung. Hal itu tidak lepas dari kebijakan protokol kesehatan yang masih berlaku di Canberra. “Suasana Bulan Suci dan lebaran tentu tidak semeriah di Indonesia. Namun Alhamdulillah masih ada kegiatan-kegiatan yang bisa mengobati rasa rindu dengan tanah air,” ungkap Ano.

Salah satu agenda yang ia maksud adalah bazar dan festival kuliner makanan halal. Orang-orang muslim bisa dengan mudah mencicipi makanan dari berbagai negara. Ada makanan khas Turki, India, bahkan juga Pakistan. “Meski begitu makanan Indonesia masih menjadi nomor satu di hati saya, terutama soto. Rasanya seperti di rumah, apalagi kalau bertemu dengan teman-teman dari Indonesia di pengajian,” terangnya.

MateriTerkait

Islam, Budaya, dan Globalisasi: Membaca Ulang Fikih Kebudayaan

Haedar Nashir Dorong Kolaborasi Majukan Sarana Prasarana Umat

Haedar Ingatkan Ketimpangan Ekonomi Umat Islam Perlu Perhatian Serius

Selain itu, perempuan yang memiliki hobi hiking itu juga sempat menjadi volunter guru mengaji bagi anak-anak di sana. Ia merasa bahwa UMM memberikan banyak manfaat, utamanya kegiatan internasional yang disediakan di International Relation Office (IRO) maupun Bahasa Indonesia untuk penutur Asing (BIPA). Program-program itulah yang membuatnya terbiasa berinteraksi dengan orang-orang dari belahan dunia lain. Salah satunya yang kini sedang ia rasakan di Australia.

Sementara itu, adapula Adjar Yusrandi Akbar, salah satu pengajar UMM yang sedang menuntut ilmu di Taiwan. Berbeda dengan Ano, Adjar mengaku cukup mudah melakukan ibadah di sana. Apalagi sudah ada musala yang disediakan untuk mahasiswa muslim. Selain itu jumlah penganut Islam di Asia University yang cukup banyak, memudahkannya dalam menjalankan ibadah puasa.

Adjar kembali menuturkan bahwa ia dan kawan-kawannya yang tergabung dalam Asia University Moslem Association menggelar salat idul fitri di kawasan kampus, tepatnya di lapangan voli. Tidak hanya hanya itu, adapula ramah tamah yang menyediakan makanan halal bagi para muslim. “Alhamdulillah saya masih bisa merasakan suasana idul fitri dengan nyaman meskipun jauh dari kampung halaman,” ucap Adjar.

Adjar juga mengaku turut aktif memeriahkan agenda Ramadan dan lebaran di universitasnya. Tidak hanya mengikuti kajian, ia juga beberapa kali sempat mengisi kultum dan memasak untuk berbuka. “Mungkin karena terbiasa terjun aktif di Kegiatan Ramadan UMM seperti Baitul Arqam dan Safari Ramadan. Jadinya saya merasa senang ketika bisa memeriahkan agenda yang ada di Asia University Taiwan ini,” ungkapnya lebih lanjut.

Terbang ke Polandia, ada Firdaus Faraj Ba-Gharib, mahasiswa akuntansi UMM yang menjalani pertukaran pelajar di SGH Warsaw School of Economics. Ia merupakan salah satu mahasiswa yang diberangkatkan oleh UMM melalui beasiswa Erasmus. Faraj mengaku cukup kesulitan dalam menjalani puasa di sana karena durasinya yang cukup lama, yakni 17-18 jam. Belum lagi jarak berbuka, salat tarawih, dan sahur yang berdekatan. “Oh iya, saya adalah satu-satunya muslim yang ada di kampus ini. Jadi hampir tidak ada suasana Ramadan dan lebaran yang saya temui,” jelasnya.

Maka dari itu, Faraj, panggilan akrabnya beberapa berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk ikut dalam berbagai kegiatan. Ia juga seringkali menjadi volunter dalam membagikan makanan berbuka gratis kepada teman-teman yang ada di Polandia. Ia dan beberapa temannya di Warsaw juga akhirnya bisa melaksanakan salat id di salah satu flat milik temannya.

Faraj merasa sangat beruntung menjadi bagian dari UMM. Banyak bekal yang UMM beri sehingga memudahkannya menjalani pertukaran mahasiswa di Polandia. “Banyaknya program dan organisasi yang UMM sediakan memberikan saya begitu banyak dampak positif. Salah satunya dalam bersosialisasi. Jadi saya bisa dengan mudah beradaptasi dan bergaul dengan mahasiswa-mahasiswa asli sini maupun dari negara lain. Saya juga bangga bisa menjadi representasi dari UMM dan Islam di kampus ini,” cerita Faraj.

Hal senada juga diungkapkan oleh Muhammad Ilham, mahasiswa Bahasa Inggris UMM yang sama-sama menjalani pertukaran mahasiswa di Braga, Portugal. Menurutnya, beragam kegiatan yang ia ikuti selama menjadi mahasiswa UMM sangatlah berguna ketika dia di Universidade do Minho. Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) UMM misalnya, yang membiasakannya untuk mengatur waktu dan prioritas. Utamanya dalam menjalani ibadah puasa dan salat Idul Fitri.

Ia merasa bahwa banyak jasa yang sudah UMM berikan sehingga mampu mengantarnya merasakan atmosfer belajar di luar negeri. Apalagi UMM mewajibkan mahasiswa-mahasiswanya untuk mengikuti mata kuliah English for Specific Purpose (ESP) yang mana memudahkannya untuk belajar bahasa Inggris. “Alhamdulillah saya bersyukur menjadi bagian dari UMM. Berbagai program dan dukungan selalu disediakan untuk memaksimalkan potensi mahasiswanya,” terang Ilham.

Adapun ia melaksanakan salat id di salah satu kediaman mahasiswa Indonesia bersama dengan warga tanah air lainnya. Adapula segelintir mahasiswa dari Timor Leste yang diundang sebagai bentuk silaturahmi. Kemudian mengunjungi KBRI yang berlokasi di kota Porto, bertemu dan menjalin persaudaraan dengan warga Indonesia lainnya. “Perasaan rindu akan keluarga di rumah memang sangat terasa. Namun kalau tidak begini, tidak akan ada cerita berbeda terkait Idul Fitri di negara lain,” pungkasnya menerangkan.

Tidak jauh berbeda, Dion Maulana Prasetya, Dosen Hubungan Internasional UMM juga merindukan tanah air. Apalagi setahun belakangan, Turki menjalankan protokol kesehatan yang cukup ketat. Kadang juga menerapkan lockdown di beberapa tempat untuk menekan angka penularan. “Sangat rindu tentunya dengan orangtua di Indonesia. Tak lupa para saudara dan teman yang biasanya menemani menghabiskan waktu saat hari raya Idul Fitri,” jelasnya.

Pria yang sedang menyelesaikan studi doktoral di Ankara Yıldırım Beyazıt Üniversitesi ini kembali menceritakan bahwa etos kerja yang selama ini ia dapat di UMM memberikan kemudahan. Utamanya ketika tugas dan kegiatan kampusnya menumpuk. Mental yang ia miliki juga membantunya dalam menghadapi berbagai permasalahan, khususnya kebosanan saat harus menjaga diri di tempat ia tinggal.

Pengalaman menarik lainnya datang dari Salim Toshboyev, salah satu alumni program BIPA UMM asal Uzbekistan. Ia merasakan beberapa perbedaan dalam menjalani puasa dan lebaran di kedua negara. Menurutnya, suasana Ramadan di Indonesia lebih terasa beserta pernak-pernik yang menghiasi. Begitupun dengan budaya mudik yang tidak ia temui di negara asalnya.

“Saya rindu sekali dengan Indonesia, khususnya Malang dan UMM. Teman-teman, dosen, juga dengan program-program internasional yang ada. Begitupun dengan makanan asli Indonesia. Saya suka sekali dengan nasi goreng, soto dan juga pecel. Semoga bisa kembali ke Indonesia dalam waktu dekat, ya,” tutur pria yang kini sibuk menjadi tour leader Asia di Uzbekistan tersebut.

Tags: idulfitriLebaranmancanegaraUMM
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

MDMC Bersama LazisMu Respon Banjir Satui Tanah Bumbu

Next Post

Idulfitri, Keadilan Hak Asasi Manusia dan Wawasan Kebangsaan

Baca Juga

Perkuat Kemandirian Ekonomi, Muhammadiyah Luncurkan Retail Mentarimart
Berita

Perkuat Kemandirian Ekonomi, Muhammadiyah Luncurkan Retail Mentarimart

27/02/2025
Muhammadiyah Gelar Rakornas Bidang Ekonomi
Berita

Muhammadiyah Gelar Rakornas Bidang Ekonomi

26/02/2025
Mahasiswa Muhammadiyah Ini Bawa Virtual Reality ke Pendidikan dan Seni
Berita

Mahasiswa Muhammadiyah Ini Bawa Virtual Reality ke Pendidikan dan Seni

15/11/2024
Fasilitas Lengkap, UMM Jadi Tuan Rumah Gelaran Olahraga Mahasiswa se-ASEAN
Berita

Fasilitas Lengkap, UMM Jadi Tuan Rumah Gelaran Olahraga Mahasiswa se-ASEAN

03/07/2024
Next Post

Idulfitri, Keadilan Hak Asasi Manusia dan Wawasan Kebangsaan

Muhammadiyah Mengalami Trend Positif di Kawasan Eropa

Diaspora Kader Muhammadiyah Jawab Tantangan Komunitas Muslim di Eropa

BERITA POPULER

  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenhut RI dan Muhammadiyah Sinergikan Riset dan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Bakal Mendirikan Universitas di Provinsi Papua Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.