MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGAYAKARTA– Kekhusukkan bulan ramadan harus tercermin dan teraktualisasi di dalam khidupan, menurut Siti Noordjanah Djohantini, buah ramadan harus dirasakan bukan hanya oleh diri sendiri namun juga oleh masyarakat luas melalui khidmat di Perguruan Tinggai Muhammadiyah – Aisyiyah (PTMA).
Demikian disampaikan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah ini pada (24/5) dalam Silaturahim Idul Fitri 1442 H, yang diselengarakan oleh Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa). Menurut Noor, kadar kesucian manusia yang meningkat selama bulan suci ramadan harus bisa menyinari arah dakwah yang dilakukan oleh civitas akademik PTMA.
Ia berharap, buah segar yang dihasilkan selama bulan ramadan bisa memberi kesegaran pemikiran dalam mengelola PTMA di masa perubahan. Noor juga meminta, meski di masa pandemi covid-19, civitas akademik yang bekerja dari rumah tetap menjaga ghirah atau semangat memajukan PTMA.
Di masa sulit pandemi covid-19, Siti Noordjanah mengajak kepada seluruh civitas Unisa untuk tetap bersyukur. Pasalnya, situasi dan kondisi Unisa masih bisa tetap terkendali.
“Kesyukuran bentuknya juga menjadi meningkatkan motivasi, kesyukuran kita juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, agar bersama-sama bisa memajukkan Unisa,” tuturnya
Kepada kampus milik organisasi perempuan muslim ini, Siti Noordjanah berharap bisa menjadi driving force atau penggerak. Unisa juga diharapakan bisa dikloning di banyak tempat, dengan masing-masing karakter yang berbeda, namun secara umum memiliki landasan sama.
Usaha maju menurut Noordjannah tidak bisa dibebankan hanya kepada salah satu pihak, melanikan harus dijadikan kepentingan bersama. Selain itu, menyongsong masa depan yang maju juga diperlukan menanam semangat tajdid pada setiap civitas akademik PTMA.
Oleh karena itu, ia mendorong setiap individu menjadi bagian pembaruan pada kehidupan di kampus. Pembaruan yang dimaksud adalah sebuah usaha tajdid sesuai manhaj tarjih.