MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA- Nilai-nilai dasar Islam sangat memuliakan perempuan dan laki- laki tanpa diskriminasi, menempatkan perempuan dan laki-laki setara di hadapan Allah SWT dalam memiliki tanggung jawab sebagai hamba dan khalifah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan memakmurkan semesta, serta pelanjut risalah dakwah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Pemberdayaan Kader (MPK) Salmah Orbaniyah saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Pengajian Ramadan 1442 H Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang dilangsungkan secara daring pada (23/4).
Pada acara yang diikuti oleh seluruh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah seluruh Indonesia serta Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah se-Dunia ini Salmah menekankan bahwa pandangan Islam sesungguhnya menempati perempuan pada posisi yang sangat mulia. Salmah juga menyebut bahwa secara historis, Rasulullah saw telah mendorong dan memberikan ruang kepada perempuan berperan di ruang publik, sebagai pemimpin dan penggerak masyarakat, berdakwah, bahkan berjihad ke medan juang.
Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah memberi ruang yang cukup maju bagi perempuan untuk berkiprah di ruang publik. Bahkan hal tersebut menjadi salah satu penanda dari identitas Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan. Pemahaman tentang kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam beriman, beramal saleh, dan berdakwah inilah yang menurut Salmah menjadikan kelahiran ‘Aisyiyah merupakan pembaharu pada jamannya. “Di mana pada saat itu peran perempuan di ranah publik sangat terbatas, ‘Aisyiyah membawa pembaharuan peran perempuan berbasis nilai keagamaan dan menyuarakan kesetaraan beramal saleh di tengah kultur perempuan hanya menjadi objek dakwah,” terang Salmah.
Di era digital ini dengan segala kemajuan teknologi dan problematika yang muncul, menurut Salmah memerlukan perspektif yang spesifik tentang cara kerja dan cara pandang ‘Aisyiyah dengan terus mengedepankan semangat berkemajuan serta unsur wasatiyah yang responsif terhadap perkembangan zaman. Oleh karena itu menurut Salmah, melalui pengajian yang mengangkat tema ‘Posisi dan Peran Kerisalahan Perempuan : Perspektif Islam Berkemajuan’ ini penting untuk memperteguh ideologi ke-‘Aisyiyahan yang berspektif Islam Berkemajuan serta meneguhkan posisi dan peran kerisalahan perempuan.