MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA- Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa memasuki abad kedua ‘Aisyiyah harus meningkatkan proses ideologisasi internal agar anggota, kader, dan pimpinan benar-benar memahami dan menjalankan ideologi ‘Aisyiyah-Muhammadiyah yang berbasis Islam berkemajuan.
Menurut Noordjannah ini penting untuk dapat terus mendorong para perempuan berperan di ranah publik yang memang telah didorong oleh Muhammadiyah sejak awal gerakan ini berdiri.
Noordjannah juga menyoroti kehadiran gerakan-gerakan Islam yang berhaluan keras dan memiliki pandangan keagamaan yang jumud tentang perempuan sehingga memerlukan penyikapan melalui ideologisasi yang sejalan dengan pandangan Islam berkemajuan.
Noordjannah melanjutkan bahwa masih banyak potensi perempuan yang harus terus dikembangkan menuju masa depan yang lebih maju, unggul, dan bermartabat. Oleh karena itu menurutnya dalam menghadapi masa depan yang sarat tantangan, ‘Aisyiyah penting mendorong kadernya untuk berkiprah dalam kepemimpinan di berbagai struktur dan lingkungan kehidupan, baik dalam keumaatan maupun kebangsaan.
“Kader ‘Aisyiyah didorong untuk berkiprah dalam kepemimpinan umat Islam maupun di pemerintahan serta lingkungan profesi sehingga memberikan pengaruh yang menentukan untuk mengemban misi dakwah dan tajdid yang membawa kemajuan.”
Acara Pengajian Ramadan 1442 H Pimpinan ‘Aisyiyah ini dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Prof. Dr. Al Yasa’ Abubakar, M.A dengan tema Posisi dan Peran Kerisalahan Perempuan Dalam Pandangan Islam Wasathiyah Berkemajuan: Nilai Dasar dan Kesejarahan. Kemudian materi dari Dr. Atiyatul Ulya, M.Ag dengan tema ‘Hadis tentang Perempuan dalam Perspektif Islam Wasathiyah Berkemajuan.’