MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi atas terselenggaranya lomba Gema Ramadan 1442 H yang diselenggarakan oleh Suara Muhammadiyah berkerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah.
Haedar menuturkan, perlombaan ini merupakan upaya santri-santri Muhammadiyah dalam mengaktualisasikan kemampuan diri, khususnya mensyiarkan Islam.
“Melalui perlombaan ini diharapkan akan ada hal-hal positif yang dapat dikembangkan oleh para santri yaitu peningkatan kualitas diri melalui proses tempaan selama perlombaan berlangsung. Selain itu, perlombaan juga dapat dimaknai sebagai alat ukur kapasitas diri, seberapa jauh ilmu yang telah kita kuasai sebagai modal kita sebelum terjun langsung di masyarakat,” tutur Haedar pada Rabu (14/4).
Haedar juga mengatakan bahwa proses menuntut ilmu merupakan suatu yang berat karena berada di jalan Allah.
“Tidak ada yang rugi bagi seorang penuntut ilmu. Ilmu harus terus digali dan dipelajari dengan proses yang panjang. Proses inilah yang nantinya akan membentuk mental dan karakter kaum santri. Jika proses menuntut ilmu terus dijalani dengan penuh keistiqomahan, maka akan mengantarkan pelakunya kepada jalan pencerahan,” tuturnya.
Haedar juga berpesan kepada para santri untuk terus menumbuhkan mentalitas juara di dalam sebuah perlombaan atau kompetisi.
“Jika menang harus bersyukur, kalau kalah juga harus tetap bersyukur. Bukan malah sombong jika menang dan menyalahkan orang lain jika kalah,” pungkas Haedar.
Sekadar diketahui, terdapat tiga cabang lomba yang diperlombakan, diantaranya lomba da’i Muhammadiyah, tartil, dan penulisan khutbah Jum’at.