MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA– Sebelum terlalu jauh dan menggebuh-gebu ingin menciptakan negara yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur, umat Islam agaknya lebih dahulu memikirkan tentang membangun kemandirian. Tapi jangan pernah berpikir kemandirian adalah kerja sendiri, karena itu tidak mungkin.
Demikian disampaikan oleh Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Marpuji Ali pada (27/4). Menurutnya, sangat sulit atau tidak mungkin umat Islam mampu berdiri di kaki sendiri dengan usaha sendiri-sendiri, karena Allah sudah mengariskan bahwa umat muslim ini adalah satu kesatuan jamaah.
“Karena kita mahluk sosial, sehingga makna kemandirian adalah kemampuan seorang insan manusia yang terhormat, berkomunikasi dengan siapa saja, dalam rangka untuk melaksanakan tugas ke khalifahannya.” tuturnya dalam Kajian Ramadan Sehat dan Aman.
Dengan peluasan pemahaman tersebut, semangat Al Ma’un aksinya bukan hanya dirasakan di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Semangat Al Ma’un menurut Marpuji Ali merupakan tonggak awal gerakan Muhammadiyah dalam membangun kemandirian umat, dengan senantiasa menyantuni mereka yang kekurangan.
Usaha kemandirian umat tidak bisa lakukan dengan sendiri-sendiri. Masalah kemanusiaa, pendidikan, sosial, kemiskinan dan kesehatan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah secara mandiri, artinya menjadi sebuah keharusan bagi pemerintah untuk bersinergi dengan non-goverment organitation (NGO).
“Kenyataannya rumah sakit-rumah sakit Muhammadiyah, terlebih pada masa pandemi luar biasa perannya. Dan ini merupakan peran yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Maka kalau pemerintah sendiri tidak akan bisa melakukannya, dan Muhammadiyah sendiri juga tidak bisa,” ungkap Marpuji Ali.
Menurutnya, melalui konsolidasi dan kolaborasi yang dilakukan antar pihak besar kemungkinan akan bisa menyelesaikan masalah-masalah keumatan dan kebangsaan. Peran Muhammadiyah untuk keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal tidak bisa dinegasikan, karena itu pemerintah juga harus selalu pro-aktif.
“Kemandirian harus dilakukan dengan cara sinergi, kolaborasi supaya supaya antar kita semua bisa bersatu dalam melaksanakan tugas kemanusiaan. Tidak hanya pemerintah dengan Muhammadiyah, tapi juga dengan lembaga lain,” tuturnya
Karena itu ia berpesan supaya di internal Muhammadiyah sendiri jangan dilakukan pengkotak-kotakan, harus dibangun maindset persatuan supaya semua menjadi satu dan menjadi kekuatan yang besar. Maka, dengan demikian kemanfaatan Muhammadiyah bisa dirasakan seluas-luasnya.