MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa istilah pendidikan Islam umumnya dikenal dengan Tarbiyah. Kata Tarbiyah adalah bentuk masdar dari fi’il madhi yaitu “rabba”. Menurut Mu’ti, Tarbiyah yang diartikan Pendidikan maksudnya proses memelihara, mendampingi, mengasuh, dan membimbing.
“Karena itu ada yang menerjemahkan Allah itu sebagai Rabb. Selama ini kata Rabb diterjemahkan sebagai Tuhan, tapi saya cenderung menerjemahkan sebagai pemelihara semesta alam, pengasuh semesta alam, sehingga bersifat edukatif bukan teologis,” terang Mu’ti dalam acara yang diselenggarakan Majelis Telkomsel Taqwa pada Rabu (28/04).
Istilah lain yang berkaitan dengan pendidikan menurut Mu’ti adalah Tadris. Kata tersebut berasal dari kata “darasa” yang artinya belajar. Dari kata ini pula lahir istilah “madrasah” atau tempat proses belajar-mengajar. Sehingga tadris adalah upaya menjadikan murid (mutadarris) supaya mau membaca, mempelajari, dan mengakaji sendiri.
“Kalau saya di kampung dulu ada istilah ‘nderes’, kata-kata ini sesungguhnya berawal dari ‘darasa’ dalam bahasa Arab. Di mana kita ini memperlajari sesuatu khususnya yang berkaitan dengan ilmu yang titik tekannya pada aspek pengetahuan,” tutur Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.
Selanjutnya kata yang menunjukkan pendidikan Islam adalah Ta’lim, berasal dari kata “‘allama”.
Pandangan Mu’ti terkait definisi ta’lim ini sejalan dengan Rasyid Ridha yang mengatakan bahwa kata tersebut mengandung makna proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan ketentuan tertentu.
“Pendidikan sebagai proses ta’lim, di mana manusia dibimbing, mendapatkan ilmu, mendapatkan pencerahan dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Jadi orang yang illiterate menjadi literate,” kata Mu’ti.
Selain itu, ada kata “ta’dib”. Menurut Naquib al-Attas, Ta’dib berarti pengenalan, bimbingan, pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang segala sesuatu dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah kehalusan budi pekerti , dan ketaatan terhadap kekuasaan dan keagunggan Allah.
“Kalau istilah-istilah yang tadi disebutkan dikaitkan dengan al-Quran, maka kita menemukan beberapa ayat yang menegaskan bahwa di antara tugas Rasul adalah menyampaikan risalah Islam yang risalah Islam itu memiliki fungsi dan tujuan,” kata Mu’ti.
Beberapa istilah pendidikan Islam yang disebutkan di atas sesungguhnya mendasari tujuan, metode, kurikulum pendidikan, dan manajemenya, yang akan menghantarkan anak didik menjadi manusia yang “seutuhnya”, sehingga mampu mencerahkan kehidupan di masa yang akan datang.