MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRESIK – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut, pertumbuhan dan perkembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) bangkit menjadi Center of Excellengge (pusat keunggulan), sekaligus menjadi kekuatan penggerak persyarikatan. Tetapi pencapaian semua itu bermula dari proses panjang, pergumulan dan pengorbanan dengan didukung kualitas.
Kualitas inilah, kata Haedar yang menjadi barometer objektif untuk seluruh intitusi modern termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Karena itus saya percaya rektor baru UM Gresik Eko Budi Leksono dengan mengalang sinergi dan kerjasama akan membuat kemajuan dan jaringan persyarikatan yang semakin luas,” kata Haedar saat memberi amanat pelantikan Rektor UM Gresik, pada (24/3/2021).
Kiprah Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM kata Haedar tidak diragukan lagi karena diantara tiga kampus Muhammadiyah masuk top 10 universitas Islam terbaik dunia pada tahun 2021. Menduduki posisi pertama justru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) disusul Iran University of Science and Tecknology (Iran) serta diposisi ketiga Cairo University (Mesir). Lalu diposisi keempat ada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan seterusnya di posisi kedelapan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
“Pengakuan UniRank ini merupakan bukti dari perjalanan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) yang hadir dengan kualitas,” kata Haedar.
Untuk itu Haedar mendorong keberadaan kampus Muhammadiyah harus semakin berkualitas dalam upaya menyelenggarakan Tri Darma Perguruan Tinggi atau Catur Darma Perguruan Tinggi dengan kekuatan Al-Islam Kemuhammadiyahan tapi juga sekaligus hadir menjadi kampus yang memberi manfaat bagi usaha mencerdaskan kehidupan umat, bangsa dan kemanusiaan global.
Dalam forum yang sama Haedar juga menyampaikan ada beberapa modal yang harus dijalankan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) agar memiliki keunggulan dan modern serta mempunyai kualitas diatas rata-rata perguruan tinggi.
Pertama, modal kesungguhan mengelola PTM secara tersistem. Kesungguhan dan kegigihan menurut Haedar merupakan modal melipat gandakan potensi yang miliki perguruan tinggi terutama ukurannya adalah pada kualitas pemimpin.
“Karena itu rektor baru dengan semangat baru harus mampu meng-upgrade potensi yang dimiliki sehingga bisa mengurus kampus UM Gresik secara sungguh-sungguh bahkan mungkin seperti contoh para pendahulu seperti Prof Malik Fajar dengan kamjuan UM Malangnya,” sebut Haedar.
Kedua, modal meingkatkan jaringan internal secara kuat serta membangun kebersamaan. Hal ini kata Haedar berguna agar setiap orang yang ada di kampus ini memberi kemampuan terbaiknya dari karyawan, dosen sampai pimpinan. Jadi, tidak hanya sekedar bekerja tetapi memberi nilai tambah yang terbaik.
Ketiga, modal yang perlu menjadi kekuatan penggerak sekaligus menjadi tantangan perguruan tinggi adalah bergerak lebih baik yakni melihat kompetisi di kanan dan kiri. Kompetisi ini kata Haedar hasus dengan perguruan tinggi yang lebih baik jangan yang setara apalagi dibawah grade.
“Saya yakin PTM-PTM yang maju itu karena mau berkompetisi dengan yang lain yang sudah diatas rata-rata. Itulah yang disebut fastabiqul khairat,” kata Haedar.
Keempat, menciptakan semangat sistem di Muhammadiyah. Menurut Haedar, kemajuan Muhammadiyah karena kekuatan sistem mulai dari aspek regenerasi kepemimpinan, penataan organisasi, tata kelola keuangan, pengelolaan akademi, semuanya berbasis sistem.
“Jadi, jangan mengandalkan orang, karena orang sehebat apapun datang dan pergi tetapi kalau sistem biasanya awet. Karena itu, rektor yang baru harus melanjutkan apa yang dirintis oleh pendahulunya yakni membuat basis sistem dalam pengelolaan UM Gresik,” katanya menambahkan.
Kelima, kontribusi dan manghadirkan kampus Muhammadiyah agar memberi sumbangsih yang terbaik bagi kemajuan persyarikatan di Gresik, Jawa Timur secara nasional tetapi juga kemajuan masyarakat, bangsa dan negara.
Kontribusi tersebut kata Haedar didukung dengan melahirkan lulusan-lususan terbaik UM Gresik yang punya kualitas, kader punya misi Islam dan Muhammadiyah tetapi juga menguasai bidang keahlian, cakap, mandiri, punya integritas moral yang tinggi tetapi juga memberi yang terbaik bagi keluarga, masyarakatnya dan bagi bangsanya .
“Komitmen ini memperlukan mujahadah yang sungguh-sungguh dari civitas akademika di UM Gresik,” pungkas Haedar.
Saat ini PP Muhammadiyah mengamanahkan Rektor UM Gresik kepada Eko Budi Leksono untuk periode 2021-2025 menggantikan rektor sebelumnya Setyo Budi yang menjabat sejak tahun 2017.