MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN– Ciri petani Muhammadiyah adalah berkemajuan, mereka bertani dengan mengedepankan teknologi dan ilmu pengetahuan, bukan ritual klenik yang nir-ilmiah.
Demikian disampaikan oleh M. Nurul Yamien, Ketua MPM PP Muhammadiyah pada (20/3) dalam acara Silaturahim Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) yang diadakan di Wisma Ngloji Minggir, Kabupaten Sleman.
Yamien menjelaskan, petani berkemajuan tidak anti terhadap kemajuan zaman dan teknologi. Petani Muhammadiyah diharapkan adaptif dengan perkembangan teknologi, terlebih teknologi di bidang pertanian.
“Jangan sampai nanti gagap dengan kemajuan teknologi, serta jangan sampai ditemukan di pojok-pojok sawah menjelang panen ada sajian,” seloroh Yamien.
Dalam silaturahim ini ia memberikan kunci 4M kepada petani Muhammadiyah supaya bisa bersaing dan beradaptasi menghadapi tantangan dunia kedepan. Pertama adalah mendengar, menurutnya, petani Muhammadiyah dalam forum pelatihan harus dengan serius mendengar ilmu yang dipaparkan pemateri.
Kedua adalah melihat, melihat dengan seksama setiap praktik yang diperagakan oleh pemateri dan fasilitator. Ketiga adalah mempraktikkan, pelatihan untuk pertani tidak bisa jika tanpa peraktik. Dan yang keempat adalah memodifikasi, petani Muhammadiyah jangan hanya puas dan merasa cukup atas materi yang diterimanya.