Minggu, 6 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Muamalah

Cara Menyembelih Ayam yang Halal

by Redaksi Muhammadiyah
4 tahun ago
in Muamalah
Reading Time: 5 mins read
A A

Cara Menyembelih Ayam yang Halal

Islam adalah jalan hidup yang sempurna. Dalam Islam terdapat tata cara untuk hidup mulai dari lahir sampai meninggal nanti. Termasuk dalam urusan makan dan minum. Islam mengajarkan makanan dan minuman harus halal dan thoyib. Halal dari zat hingga dari cara memprosesnya juga. Dalam tulisan ini akan dijelaskan cara menyembelih ayam menurut ajaran Islam agar tidak ada kesalahan dalam proses penyembelihan dan tidak ada keraguan tentang kehalalan dari binatang yang disembelih tersebut.

Sembelihan adalah semua binatang untuk dimakan yang disembelih baik dengan cara berbaring ( dzabh ) maupun dengan cara berdiri ( nahr ) pada saat penyembelihan. Yang dimaksud dengan dzabh adalah menyembelih dengan cara berbaring dengan cara merujuk pada tenggorokan dan dua urat lehernya, sedangkan nahr adalah menyembelih dengan cara tetap berdiri seperti menusuk hingga bagian libbah nya. Libbah adalah tempat menggantungkan kalung pada leher, dan itu adalah di mana alat penyembelihan dapat mencapai hati sehingga binatang yang disembelih akan mati dengan cepat.

Penyembelihan ramah lingkungan sebagai syarat-syarat-syarat sebagai berikut:

1. Alat penyembelihan harus tajam, yang dapat mengalirkan darah, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Rafi ‘bin Khadij. Ia berkata:

MateriTerkait

Begini Prinsip Menagih Utang yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Sebutan Almarhum untuk Orang Kafir yang Meninggal, Bolehkah?

Benarkah Upacara dan Hormat Bendera Bagian dari Amalan yang Menyimpang?

يا رسول الله انا لاقوا العدو غدا وليس معنا مدى قال ما انهر الدم وذكر اسم الله عليه فكل ليس السن والظفر وسأحدثك أما السن فعظم واما الظفر فمدى الحبشة (رواه أحمد والبيهقي)

Artinya: “Ya Rasulullah sebenarnya kami besok akan menghadapi musuh dan kami tidak mempunyai pisau untuk sembelih). Maka Nabi melihat bersabda: Apa saja yang bisa mengalirkan darah dan mengitari nama Allah, makanlah (sembelihan tersebut) yang dipakai untuk penyembelihan itu bukan dengan gigi dan kuku. Dan saya akan menerangkan itu kepadamu. The gigi itu adalah tulang dan adapun kuku itu adalah pisau menurut kaum Habasyah. ”(HR. Ahmad dan al-Baihaqi)

2. Menyebutkan nama Allah atau membaca basmalah saja, berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat al-An’am (6): 121;

ولا تأكلوا مما لم يذكر اسم الله عليه وإنه لفسق وإن الشياطين ليوحون إلى أوليائهم ليجادلوكم وإن أطعتموهم إنكم لمشركون (الأنعام (6): 121)

Artinya : “Dan janganlah kamu binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sebenarnya kamu tentulah menjadi orang-arang yang musyrik. ”

3. Memotong tenggorokan dan dua urat leher dalam satu gerakan.

4. Penyembelih adalah seorang muslim berakal yang sudah baligh. Madzhab Hanafi membolehkan penyembelih adalah seorang ahli kitab.

Dari uraian di atas, maka dalam kasus yang saudara ajukan, jika sudah terpenuhi semua persyaratan di atas dan sudah jelas ayam tersebut mati, tidak salah jika langsung dimasukkan ke dalam air panas untuk proses cabut bulu. Namun jika ayam belum mati secara sempurna, sebaiknya tidak langsung dimasukkan ke dalam udara panas karena bisa jadi ayam tersebut akan merasakan sakit yang lebih lama dari yang disembelih itu sendiri. Hal ini selain harus terpenuhinya syarat-syarat di atas, juga harus memperhatikan pula adab atau etika hewan tersebut, seperti tidak dengan alat sembelihan yang tumpul sehingga lebih terasa sakitnya dan lama matinya, tidak menampakkan alat sembelihan di hadapan hewan yang akan disembelih dan tidak menguliti sebelum matinya sempurna, termasuk memasukkannya ke dalam air panas untuk cabut bulu.

Sebuah. Hadis dari Syadad bin Aus, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح وليحد أحدكم شفرته فليرح ذبيحته. (رواه مسلم)

Artinya : “ Sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk berdoa ihsan (menyembah) pada tiap-tiap urusan, maka bersetuju untuk membunuh maka perbaikilah cara membunuhnya, dan pertanian kamu, dan tapelihannya, dan entengkanlah binatang sembelihanmu.” (HR. Muslim)

b. Hadis dari Ibnu Umar:

اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ اَمَرَ اَنْ تُحَدَّ الشِفَارُ وَاَنْ تُوَارَ عَنِ اْلبَهَائَِمِ وَقَالَ: اِذَا ذَبحَ اَحَدفَا بحَ اَحَدجَقُال (رواه أحمد وابن ماجه)

Artinya : “Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah menahlangi pisau itu ditajamkan dan kepada tidak dinampakkan binatang-binatang, dan beliau bersabda: Apabila seorang menugaskan kamu menyembelih. maka yakinlah ia bikin mati dengan lekas. ” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Sedangkan mengenai membaca basmalah ketika menyembelih, apakah masih ada orang Islam yang menjawab sekalipun tidak membaca basmalah, di sini memang terjadi komentar. Perbedaan pendapat yang perlu kita hargai dan kami berpendapat bahwa agama Islam yang dihormati sekalipun ketika menyembelih itu tidak membaca basamalah, hal ini berdasarkan alasan:

Sebuah. Firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat al-Maidah (5): 3

حرمت عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل لغير الله به والمنخنقة والموقوذة والمتردية والنطيحة وما أكل السبع إلا ما ذكيتم وما ذبح على النصب وأن تستقسموا بالأزلام … (المآئدة (5): 3)

Artinya : “Diharamkan bagimu (makan) bangkai, darah, daging babi, yang disembelih atas nama Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah,… ” (QS. al-Maidah (5): 3)

Kalimat وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ, “ dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya…” . Kalimat “melainkan apa yang telah kamu sembelih” maksudnya adalah orang Islam.

b. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:

جاء رجل إلى النبى – صلى الله عليه وسلم- فقال: يا رسول الله أرأيت الرجل منا يذبح وينسى أن يسمى فقال النبى اسم الله على كل مسلم (رواه البيهقي)

Artinya: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana Anda memandang kepada seorang lelaki yang pencaharian tetapi kelupaan menyebut nama Allah? Nabi menjawab menjawab: bahwa nama Allah itu ada pada tiap-tiap orang Islam. ” (HR. al-Baihaqi)

c. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ الْمُسْلِمُ يَكْفِيهِ اسْمُهُ فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يُسَمِّىَ مسلم يكْفِيهِ اسْمُهُ فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يُسَمِّىَ أينَ يلمِّىَ يين يلم يلم يل يل (رواه الدارقطني والبيهقي)

Artinya : “Bahwanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: Orang Islam itu dicukupi oleh namanya (sendiri). Apabila kelupaan menyebut basmalah tatkala menyembelih, maka segera membaca “basmalah” kemudian makanlah. ” (HR. ad-Daruquthni dan al-Baihaqi)

d. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Aisyah:

إن قوما قالوا يا رسول الله إن قوما يأتوننا باللحم ولا ندري أذكروا اسم الله عليه أم لا فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم سموا الله عليه وكلوه. (رواه البخاري

Artinya : “Sesungguhnya ada suatu kaum bertanya: Wahai Rasulullah benar-benar orang-orang biasa datang kepada kami sambil membawa daging padahal kami tidak tahu apakah mereka sudah disembelih dengan menyebut nama Allah atau belum. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sebutlah nama Allah padanya kemudian makanlah. ” (HR. al-Bukhari)

Berdasar pada keterangan di atas, maka bagi seseorang yang akan menyembelih pencarilah diawali dengan membaca basmalah dan seorang muslim yang inginnya berhusnudz-dzan (prasangka baik) bahwa sembelihan seorang muslim lain itu adalah halal sekalipun terlupa atau tidak membaca basmalah sama sekali. Jika sembelihan dalam jumlah yang banyak yang tidak mungkin membaca basmalah setiap satu ekor ayam yang disembelih, maka dicukupkan membacanya sekali di awal penyembelihan, dan bagi kita yang akan memakannya dicukupkan dengan membaca basmalah jika makan penyembelihnya seorang muslim.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 13, 2010

Cara Menyembelih Ayam yang Benar Menurut Islam
Tags: adab dengan hewanhalal dan tayyibindustri halalmajelis tarjih dan tajdid
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Benarkah Allah Ada di atas ‘Arsy

Next Post

Penggunaan Shalat Jamak Qasar Bagi Musafir

Baca Juga

Rilis Maklumat Hasil Hisab, Haedar: Kami Tidak Mendahului atau Meninggalkan Siapapun
Berita

Rilis Maklumat Hasil Hisab, Haedar: Kami Tidak Mendahului atau Meninggalkan Siapapun

20/01/2024
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret 2024
Berita

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret 2024

20/01/2024
Jejak dan Landasan Ijtihad Muhammadiyah Menetapkan Kalender Islam Global
Berita

Jejak dan Landasan Ijtihad Muhammadiyah Menetapkan Kalender Islam Global

06/01/2024
Bagi yang Hendak Menikah Pahami Dulu Tata Cara Mandi Wajib!
Hukum Islam

Bagi yang Hendak Menikah Pahami Dulu Tata Cara Mandi Wajib!

18/12/2023
Next Post

Penggunaan Shalat Jamak Qasar Bagi Musafir

Hukum Makmum Masbuk Membuat Jamaah Baru

Hukum Mempercayai USG

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.