Jumat, 25 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Pedagogi Kritis, Peta Khittah Pendidikan Muhammadiyah?

by adam
4 tahun ago
in Artikel, Filantropi & Kesejahteraan Sosial
Reading Time: 5 mins read
A A

Oleh: Diki Hermawan

Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Rusia

Pendidikan adalah ruh bagi Muhammadiyah. Sejarah persyarikatan jelas merekam bahwa KH. Ahmad Dahlan memulai dakwahnya terlebih dahulu lewat pendidikan pada tahun 1911. Barulah pada 1912 Muhammadiyah lahir sebagai sebuah organisasi untuk menjaga keberlangsungan, memperluas gerakan, meningkatkan partisipasi dan memperbesar dampak usaha dakwah yang dimulai oleh KH. Ahmad Dahlan.

KH. Ahmad Dahlan mentransformasi Islam sebagai gagasan pembebasan dan pembaruan. KH. Ahmad Dahlan sadar bahwa masalah utama umat Islam pada waktu itu adalah keterbelakangan dalam bidang kebudayaan, ekonomi dan kesehatan. Sebab Islam hanya dijadikan ritual. Meminjam istilah Paulo Freire dalam buku berjudul Pedagogy of the Oppressed, apa yang dilihat oleh KH. Ahmad Dahlan adalah umat dengan kesadaran semi-intransitif. Umat Islam kelihatan tidak berdaya melawan kolonialisme. Umat Islam menjadikan agama sebagai pelarian dari keterpurukan dan ketertinggalan. Maka ada empat yang setidaknya harus dilakukan KH. Ahmad Dahlan waktu itu, di antaranya ialah memberi makan orang miskin, menolong orang-orang sakit, memelihara anak yatim, dan memberantas kebodohan. Perpaduan antara praktik keislaman dan misi sosial inilah yang kini dikenal dengan istilah teologi pembebasan.

MateriTerkait

Status Nasab dan Tanggung Jawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Menikah dan Kemudian Bercerai

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

Praktik keislaman tidak dapat dilakukan dengan cara lama. Selain belajar ilmu agama umat Islam juga harus diajarkan mengenai makna kebenaran, keadilan, dan jati diri umat sebagai manusia merdeka. Suatu gagasan yang masih jarang saat itu. Maka KH. Ahmad Dahlan membuka seluas-luasnya akses terhadap pendidikan dan pengetahuan modern bagi para santri dan jamaahnya. KH. Ahmad Dahlan mungkin menyadari bahwa pendidikannya haruslah menghasilkan karakter lulusan “ulama-intelektual” sekaligus “intelektual-ulama”. Karakter manusia yang bukan hanya menjalankan syariat Islam dengan sebenar-benarnya tapi juga mampu menjadi agen-agen kritis yang memahami keadaan dan melakukan upaya-upaya transformasi sosial.

Prof. Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah mengatakan bahwa organisasi ini harus kembali kepada Khittah. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan pembaharuan Islam yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Muhammadiyah berlepas diri dari keterlibatan dalam politik praktis kekuasaan. Namun Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia memiliki modal yang sangat besar untuk melakukan perjuangan politik sosial yang lepas dari nafsu berkuasa. Isu-isu yang diperjuangkan oleh Muhammadiyah, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat tidak bisa lepas dari tarik menariknya dengan pengaruh dan kekuasaan dan politik.

Pedagogi Kritis Muhammadiyah dan Neoliberalisasi Pendidikan

Henry Giroux pakar pendidikan kritis dalam seminarnya tahun 2015 bertajuk Where is the Outrage? Critical Pedagogy in The Dark Times, menyatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari politik. Pendidikan adalah episentrum untuk mendiskusikan isu-isu yang menjadi dampak dari kerja-kerja kekuasaan dalam masyarakat. Pendidikan harus menjadi laboratorium bagi generasi muda untuk memikirkan kembali, mengajukan pertanyaan, menganalisis keadaan, dan menarik kesimpulan terhadap isu-isu yang menjadi realita di masyarakat.

Kini keadaan telah semakin serius menuntut Muhammadiyah dengan semua sumber daya amal usaha pendidikannya. Bukan sekadar untuk meningkatkan kualitas, tetapi juga untuk kembali menjalankan fungsi dan wasiat sejarahnya sebagai alat perjuangan untuk mengkritisi keadaan. Jati diri pendidikan Muhammadiyah yang lahir sebagai usaha dakwah untuk memperjuangkan pencerahan dari kebodohan dan pembebasan dari ketertindasan harus dirawat sampai saat ini, hingga sepanjang hayat persyarikatan.

Muhammadiyah mesti bereaksi secara sistemis menjawab tantangan zaman terhadap dan menggunakan gerakan pendidikannya. Bereaksi untuk menyelamatkan gerakan pendidikannya agar kembali melaksanakan fungsinya sebagai pusat pendidikan, kaderisasi, dakwah, dan pelayannan dalam rangka mencerdaskan kehidupan umat manusia, sebagaimana amanat Pasal 4: Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 01/PED/I.0/B Tahun 2018. Bukan justru ikut terseret dalam paradigma pendidikan neoliberal yang meniscayakan pemenuhan kebutuhan persaingan pasar, yang pada akhirnya membuat kita tertekan dan tercecer menjadi tidak berdaya.

Persyarikatan kita juga sekaligus mesti bereaksi untuk menggunakan pendidikannya sebagai alat dalam merespon isu-isu sistem kapitalisme dan neoliberalisme yang mengancam kehidupan publik. Isu-isu tersebut harus masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk dibahas dan dianalisis dengan kacamata ideologi Muhammadiyah. Sekolah-sekolah Muhammadiyah harus mampu menyiapkan kader-kadernya untuk menjadi agen kritis yang bukan hanya cerdas dalam berpikir dan tajam dalam mengkritisi keadaan, tapi juga teguh imannya, serta lurus orientasinya.

Pedagogi kritis bisa menjadi solusi bagi Muhammadiyah untuk secara sistematis merespon ancaman terhadap gerakan pendidikannya. Konsep, praksis, model, dan metode yang pedagogi kritis fokuskan dapat digunakan bukan sekadar untuk memperbaiki keadaan atau meningkatkan kualitas pendidikan. Tetapi juga untuk mengembalikan pendidikan Muhammadiyah kembali pada fungsinya dan melaksanakan wasiat sejarahnya, sebagai sarana perjuangan kritis mengubah keadaan, mencerahkan, dan membebaskan.

Prinsip-prinsip Pedagogi Kritis

H.A.R Tilaar dalam buku Pedagogik Kritis: Perkembangan, Substansi, dan Perkembangannya di Indonesia menjelaskan prinsip-prinsip pedagogi kritis yang berkembang seiring berkembangnya sejak setelah Perang Dunia I hingga kini. Prinsi-prinsip tersebut di antaranya adalah pemberdayaan kelompok-kelompok yang termarjinalkan, kritik terhadap paradigma pendidikan tradisional banking education, kritik terhadap pendidikan yang dipengaruhi oleh tekanan politik ekonomi, mempromosikan pendidikan sebagai rekonstruksi studi kultural dan ideologi masyarakatnya, mempromosikan pendidikan sebagai sarana menumbuhkan pemimpin-pemimpin organik yang menjadi agen transformasi sosial, menjadikan pendidikan sebagai sebuah gerakan penyadaran dan pemberdayaan siswa serta masyarakatnya, dan masih banyak lagi substansi yang diangkat oleh pedagogi kritis.

Berdasarkan sedikit saja prinsip utama dari substansi pedagogi kritis, senafas dengan perjuangan pendidikan Muhammadiyah yang memang telah kritis sejak lahirnya. Bahkan KH. Ahmad Dahlan lebih dahulu mengonsep pendidikan sebagai gerakan dakwahnya dibandingkan mapannya pedagogi kritis sebagai salah satu konsep mainstream pedagogik dan pendidikan. Penerapan prinsip-prinsip pedagogik kritis layak menjadi alat baru yang digunakan persyarikatan dalam mengupgrade dan menghidupkan kembali daya kritis pendidikan Muhammadiyah.

Pedagogi Kritis adalah Peta Jalan Pendidikan Jangka Panjang?

Sejarah membuktikan bahwa pendidikan Muhammadiyah dimulai dari sebuah implementasi nyata visi pemikiran kritis KH. Ahmad Dahlan terhadap keadaan. Muhammadiyah memulai dakwahnya dengan menggerakkan pendidikannya sebagai alat mengkritisi dan mengubah keadaan.

Persoalannya adalah hal itu sudah terjadi lebih dari seabad yang lalu. Kini gerakan pendidikan kita dihadapkan dengan banyak persoalan yang perlu kita satu per satu kita perbaiki. Sekaligus di saat yang sama menghadapi tantangan zaman baru yang begitu cepat berubah menuju akhir globalisasi.

Tugas kitalah kader persyarikatan untuk hidup menghidupi Muhammadiyah dengan membereskan dan berupaya selalu meningkatkan kualitas gerakan pendidikan Muhammadiyah. Gerak cepat dan sistematis perlu kita tempuh segera, karena ancaman, perubahan, dan dinamika zaman adalah sebuah keniscayaan yang datang dengan kecepatan yang tak dapat kita kejar.

Revitalisasi gerakan pendidikan Muhammadiyah adalah sebuah proyek jangka panjang yang harus dibaktikan oleh kader-kadernya dengan tulus ikhlas, tanpa mengejar kepentingan lain apalagi mencari hidup di Muhammadiyah. Pedagogi kritis dapat menjadi solusi, alat dalam revitalisasi gerakan pendidikan Muhammadiyah. Persoalannya adalah, apakah kita mau bekerja membereskan keadaan?

Editor: Fauzan AS

Tags: headlineKhittahpendidikan
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Kehadiran Muhammadiyah dalam Penanganan Bencana Disesuaikan Standar PBB

Next Post

1 Juta Kasus Covid-19, Muhammadiyah: Bukan Masalah Angka Tapi Pertaruhan Masa Depan Bangsa

Baca Juga

Cara Seorang Anak Menghormati Walid
Berita

Membangun Kurikulum Pendidikan Keluarga Islami untuk Generasi Z

18/07/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Bolehkah Zakat Mal Dialihkan untuk Kepentingan Sekolah dan Masjid?
Artikel

Bolehkah Zakat Mal Dialihkan untuk Kepentingan Sekolah dan Masjid?

09/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Next Post

1 Juta Kasus Covid-19, Muhammadiyah: Bukan Masalah Angka Tapi Pertaruhan Masa Depan Bangsa

Gotong-royong dan Pandangan Berkemajuan Sebagai Bekal Memajukan Indonesia

Sampai Hari Ini, Persoalan Gizi Masih Menjadi PR yang Harus Lebih Diperhatikan Bangsa Ini

Intensif Cegah Covid-19 Muhammadiyah Distribusikan Ribuan Hand Sanitizer dan 1 Juta Masker

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.