Minggu, 6 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Berperang Melawan Wabah Global

by Redaksi Muhammadiyah
4 tahun ago
in Artikel, Opini
Reading Time: 4 mins read
A A

Oleh: Ilham Ibrahim

Sebenarnya telah lama manusia berperang melawan wabah global. Pada abad ke-14 wabah yang bernama The Black Death membunuh jutaan orang dari Asia Timur sampai Eropa Barat dalam kurun satu dekade. Di abad ke-16, epidemi cacar yang dibawa orang-orang Spanyol membunuh sepertiga populasi Amerika Tengah. Kepulauan Hawai yang terisolasi dari belahan benua Asia Timur, Eropa Barat, dan Amerika Tengah, baru mendapati tuberkulosis dan sepilis pada abad ke-18 yang dibawa penjelajah Inggris dan menewaskan sebagian besar populasinya.

Pada abad awal abad ke-20, ketika transportasi jauh lebih baik dan jaringan dagang antar wilayah semakin efisien, jutaan orang di India, Argentina, Kongo, Samoa dan lainnya mati akibat wabah “flu spanyol”. Sedangkan pada abad ke-21, populasi manusia sesungguhnya jauh lebih rawan akibat wabah ketimbang abad-abad sebelumnya. Mobilitas manusia “zaman now” yang begitu tinggi sangat berperan membawa serta kuman-kuman mungil yang dapat meresahkan seantero bumi.

Karena itu, sebetulnya sekarang ini kita hidup di neraka pandemiologis karena populasi yang terus tumbuh dan karakter virus yang kian banal serta lincah. Walau transportasi balistik memungkinkan kita dapat menyantap sarapan di Washington DC dan makan malam di Teheran. Namun sebagai gantinya, saat virus berkembang biak di sudut terpencil kota Wuhan, dalam kurun dua purnama, dapat menggetarkan penduduk di sudut paling asing negara Guetemala.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Virus corona dipandang sebagai pandemik terburuk setidaknya dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Ratusan ribu dari belahan dunia telah meninggal akibat virus yang berasal dari pasar perdagangan hewan liar. Kehebatan virus ini dibanding wabah lainnya karena berkembang biak sebagai bentuk kehidupan parasit yang aneh dan tak terlihat serta dapat menular dengan begitu cepat. Bayangkan saja betapa mengerikannya pandemi ini: hanya dengan berjabat tangan dengan seorang kawan yang terkena positif virus ini, dapat menjadi semacam seremoni perpisahan untuk selama-lamanya.

Corona Si Penumpang Gelap

Namun meskipun virus corona menjadi penumpang gelap dalam mobilitas tubuh manusia, kita sesungguhnya berada dalam posisi yang lebih baik. Kita tahu bahwa virus dari generasi ke generasi terus tumbuh dengan karakter yang jauh lebih tangkas. Namun kita percaya bahwa para dokter jauh lebih tangkas lagi. Dalam sejarah, manusia telah memenangkan perang melawan wabah karena dalam perlombaan senjata antara virus dan dokter, virus mengandalkan mutasi buta sementara dokter mengandalkan analisis informasi ilmiah, sehingga dokter dapat berlari lebih kencang.

Tahun demi tahun para dokter mengakumulasi pengetahuan tentang bagaimana dunia mikroorganisme ini bekerja. Bayangkan jika virus corona hadir di tahun 1270. Dalam semua kemungkinan, tak ada seorang pun yang tahu apa penyebab virus itu muncul, bagaimana virus itu menular ke orang lain, dan mungkin tak ada seorang pun yang tahu bagaimana cara mengatasinya. Kalau sekiranya corona hadir lebih awal, kemungkinan Dante Alighieri akan mengalami demam tinggi saat menulis syair-syair dalam Divine Comedy dan akan memaksa Ibnu Khaldun untuk terus mencuci tangan selepas menyusun kitab Muqaddimah.

Karenanya, seawam-awamnya saya, tentu tak akan sembarang percaya dengan bualan seorang pendakwah akhir zaman yang mengatakan virus corona buatan illuminati untuk mewujudkan Tatanan Dunia Baru. Saya juga tidak terlalu yakin kalau virus ini jelmaan tentara Allah untuk membasmi ras tertentu karena telah mendzalimi suatu kaum. Narasi-narasi paranoia rasis jelas bermain di sini. Pikiran mereka hanya berputar tentang bagaimana cara mengkarantina orang Cina.

Sebab demikian, porsi burhani penting untuk lebih dikedepankan dalam menjawab tantangan virus corona ini. Dukungan kita untuk orang-orang yang sedang bertarung di garis paling depan melawan wabah ini begitu penting. Bukan hanya mendukung, orang awam macam saya, harus lebih memercayai arahan para ilmuwan yang memang sedang fokus mengkaji ini, daripada yang lain, sekalipun pengamat dajjal dan pakar akhir zaman. 

Manusia cenderung lebih mudah membayangkan akhir dari dunia daripada membayangkan akhir dari wabah global. Di masa depan akan terus terjadi tsunami-tsunami wabah seperti corona. Bayangkan saja dalam dua dekade terakhir ini pikiran kita berkali-kali dicemaskan dengan ledakan wabah baru. Tahun 2002 virus SARS, tahun 2003 wabah flu burung, tahun 2009 flu babi, dan tahun 2014 epidemi ebola. Berkat dunia kedoteran sekarang, jumlah korban secara komparatif lebih rendah dibanding wabah The Black Death yang mengamuk di abad 14.

Meskipun dunia kedokteran modern dapat mengatasi gelombang-gelombang virus tersebut, namun mereka sepertinya tak mudah menyerah. Mereka akan terus memperbaharui diri sehingga kemungkinan akan terus lebih rutin dan rutin lagi menghantui manusia. Hal tersebut karena kombinasi populasi yang terus bertambah, mobilitas manusia yang semakin fleksibel, kuman-kuman yang semakin nakal, dan dunia kedokteran yang semakin maju. Kombinasi ini kemungkinan akan terus memakan korban dengan jumlah yang kecil namun dengan rutinitas kedatangan wabah yang lebih tinggi.

Karenanya mari kita mulai memikirkan kemungkinan virus baru berikutnya. Tidak, ini tidak terlalu dini, meskipun pandemi corona masih pada tahap awal. Selama pandemi SARS pada 2002-2003, menurut Jared Diamond, walau pun telah dijinakkan, tapi sebagian besar dunia kedokteran gagal mengantisipasi kemungkinan virus berikutnya. Dan sekarang kita semua harus membayar harganya dengan kedatangan corona yang begitu gesit.

Ini dapat menjadi kesempatan bagi dokter-dokter Muhammadiyah untuk mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan akan munculnya wabah baru. Ketika di masa depan corona berhasil dihentikan, tak ada yang bisa menjamin bahwa kerabat tak dikenal dari wabah ini sedang mengintai kita di satu sudut. Tetapi ada alasan yang bagus untuk berpikir bahwa Muhammadiyah memiliki puluhan rumah sakit dan dokter-dokter canggih, sehingga dapat memiliki kesempatan tampil agar permukaan dunia tahu tentang arti pentingnya Islam berkejamuan bagi semesta.

Tags: coronaheadlinepandemi
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tugas PTM Kedepan adalah Mengembangkan Riset Institusi dan Mencipta Masyarakat Ilmu

Next Post

Arti Penting Penguatan Literasi di tengah Banjir Informasi

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
penguatan literasi

Arti Penting Penguatan Literasi di tengah Banjir Informasi

Haedar: RS Muhammadiyah Jangan Ketularan Virus Berhutang

Mencipta Pranata Sosial Adaptif Kemajuan untuk Memajukan Indonesia

jangan takut vaksin

Warga Persyarikatan Jangan Takut Divaksin!

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.