MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, kepemimpinan dalam Muhammadiyah adalah kepemimpinan yang amanah sekaligus membawa kemajuan.
Gerakan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini, dalam perjalanan 108 tahunnya telah tersebar luas baik di tanah air, dan bahkan tersebar di 25 negara.
“Muhammadiyah telah menorehkan kemajuan bagi bangsa dan negara,” tutur Haedar dalam acara pelantikan rektor UM Gorontalo pada Selasa (15/12).
Muhammadiyah, menurut Haedar berada di khittah perjuangan dalam memajukan umat dan bangsa, karena itu ketika di tubuh umat Islam terjadi perbedaan, itu bukan karena ada kekosongan dari umat dan bangsa.
“Justru karena arus besar ormas islam, seperti NU dan Muhammadiyah telah berperan lebih dari satu abad dalam memajukan bangsa, dan tidak masuk ke dalam gerakan-gerakan keagamaan yang kontraproduktif,” tegas Haedar.
Gerak Amaliyah Muhammadiyah Membangun Bangsa
Selain itu, bagi Haedar Islam tidak ada bentuk lain, kecuali amaliyah, maka dakwah Muhammadiyah selain dalam bentuk pemikiran yang memajukan, juga berperan dalam keunggulan.
“Karena itu Muhammadiyah tidak berhenti kerja-kerja produkif demi kemajuan bangsa,” jelas Haedar.
Kerja Muhammadiyah dan ghirah Islam Muhammadiyah berada di dalam gerakan amaliyah berkemajuan yang terus dilakukan, dan bagi Haedar pekerjaan seperti ini cukuplah berat.
“Permasalahan bangsa cukup besar dan berat, ini akumulasi dari berbagai perkembangan, tidak perlu saling menyalahkan, Muhammadiyah akan terus memberi teladan, khususnya di tengah pandemi covid-19 ini Muhammadiyah terus melakukan penanganan yang terbaik melalui MCCC,” jelas Haedar.
Terakhir, terkait dengan sinergitas, Haedar meminta kepada rector terpilih agar terus membangun Kerjasama dengan berbagai pihak, khususnya dengan pemerintah setempat.
“Inshaallah dengan adanya kerjasama dan kolaborasi akan menjadi kekuatan dalam membangun bangsa serta mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutup Haedar.