MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRESIK – Muhammadiyah melalui amal usaha sekolahnya terus berkomitmen mencegah dan memutus penularan Covid-19 dengan ketat menjaga protokol kesehatan Seperti yang dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik yang tetap menggelar pengambilan rapor siswa dengan sistem drive thru.
Melalui sistem tersebut, pihak sekolah tak lagi mengumpulkan para wali murid seperti tahun-tahun sebelumnya. Protokol ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penularan Covid-19.
Pembagian rapor drive thru Spemdalas dibagi dalam dua hari agar tidak menimbulkan kerumunan pada Kamis (17/12) untuk siswa Kelas IX serta Jumat (18/12) untuk kelas VII dan VIII.
Wakil Kepala SMP 12 GKB, Jamilah mengatakan melalui cara ini, wali siswa yang akan mengambil rapor tidak perlu turun dari kendaraannya. Metode ini, kata Jamilah dilakukan untuk meminimalisir kerumunan dan kontak fisik sehingga dapat mencegah dan menghindari potensi penularan Covid-19.
“Dengan penerapan sistem ini interaksi langsung sangar minimalis dan tidak terjadi kerumunan. Wali siswa yang akan mengambil rapor bisa langsung masuk ke halaman sekolah tanpa harus memarkirkan kendaraan,” katanya pada Sabtu (19/12).
Meski begitu, Jamilah menambahkan wali murid yang datang diukur suhu tubuhnya oleh petugas serta diwajibkan memakai masker. Selanjutnya, mereka diarahkan oleh petugas ke tempat pengambilan rapor sesuai dengan kelas.
“Kemudian, para wali kelas akan menyerahkan rapor dan wali siswa bisa langsung kembali ke rumah,” tambahnya.
Pengambilan rapor drive thru yang diterapkan SMP 12 GBK Gresik ini mendapat respon positif dari wali siswa. Bahkan, sistem ini lebih baik daripada pembagian rapor konvensional dengan mengumpulkan banyak orang.
“Banyak wali siswa yang mengapresiasi karena prosesnya cepat dan tidak perlu terlalu lama mengantri. Juga hampir semua rapor sudah diambil,” pungkasnya.
Bagi Rapor, SMP Muhammadiyah 1 Imogiri Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat
Sejumlah sekolah di Kabupaten Bantul mulai membagikan rapor tengah semester. Seperti di Sekolah Mengengah Pertama Muhammadiyah 1 Imogiri pada Jumat (18/12). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pembagian raport dilakukan dengan mengundang orang tua wali tanpa dihadiri oleh peserta didik serta tetap menjalankan protokol kesehatan.
Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah SMP Muhammadiyah 1 Imogiri menyiapkan perangkat seperti face shiled (pelindung wajah), masker, alat pengukur suhu tubuh (termogan), dan fasilitas mencuci tangan.
Wali murid hanya bisa mengambil raport sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sehingga tidak terjadi kerumunan. Sebelum memasuki area sekolah, wali murid juga diwajibkan mengecek suhu tubuh. Yudhi selaku wali murid mengaku bahwa penerapan protokol kesehatan ini begitu penting lantaran dirinya khawatir jika sekolah menjadi tempat persebaran virus Covid-19.
“Penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker sebelum memasuki ruangan kelas pembagian rapor. Tempat duduk juga di atur berjarak. Ini membuat kita para wali merasa cukup tenang,” tutur Yudhi.
Yudhi juga mengaku bahwa murid sudah tidak sabar ingin pergi ke sekolah. Namun dikarenakan darurat Covid-19, kegiatan belajar mengajar dipaksa harus dilakukan di rumah. Dirinya berharap semoga bencana ini segera berakhir dan proses pembelajaran dapat dilaksanakan seperti sebelumnya. (andi/ilham)