Sabtu, 26 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Nasional

Haedar Nashir: Negara Bukan Sekadar Tanah Kelahiran Semata

by aanardianto
5 tahun ago
in Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA — Islam memiliki pandangan yang jelas terhadap apa yang disebut sebagai Negara atau bangsa. Bagi sebagian yang menganggap negara hanya tanah kelahiran semata dan bersifat instrumental, mereka akan cenderung menjadi paham yang puritan-instrumental.

Kecintaan terhadap tanah air, menurut Haedar Nashir merupakan contoh yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW. Kerisalahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad bukan suatu yang kebetulan, teladan baik begitu banyak dicontohkannya. Mislanya, setelah perpindahannya ke Madina, Nabi tetap menjaga dan tidak mencerabut keragaman yang sudah ada di Madina.

“Sampai Nasrani dan Yahudi diberi hak hidup, dan beliau mengatakan silahkan kalian di negeri ini tetapi kalian punya hak di kewajiban juga. Yang kemudian hari lahir Piagam Madina,” kata Haedar dalam acara Amanat Milad, “Indonesia dan Keindonesiaan” yang diselenggarakan oleh PWM Jabar pada (13/11).

Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menyebut, konstruksi kesejarahan dan teologis kerisalahan nabi sesungguhanya memberi pondasi bagi masyarakat muslim di Indonesia, bahwa cinta kepada tanah air adalah bagian dari sikap dan pandangan keagamaan yang melekat dengan Islam. Haedar menegaskan, antara Islam dan Negara bukan suatu yang dipertentangkan.

MateriTerkait

Tema Milad ‘Aisyiyah Mengingatkan Setiap Warga Negara Memiliki Hak yang Sama

Hutang 8000 T Hingga Budaya Korupsi, Tanda Pembangunan SDM Indonesia Bermasalah

Pendidikan Muhammadiyah Merevitalisasi dan Memperkuat Karakter Bangsa

Meskipun demikian, masih jamak ditemukan pandangan keagamaan yang puritan dan terlalu teologis sehingga tidak bisa meletakkan agama dalam suatu realitas. Sebagian ini bahkan menganggap cinta kepada tanah air itu syirik, dan meletakkan cintanya hanya kepada Allah. Pandangan ini seakan-akan benar, tetapi reduksionalistik.

“Persis sama ketika ada sebagian orang Islam. Ngapain takut kepada pandemi padahal hanya virus covid-19, takut itu hanya kepada Allah. Seakan-akan itu sangat teologis dan sangat tauhidi, tetapi ini sebenarnya tasyhabuh yang tidak tepat,” ujar Haedar.

Kontruksi tersebut menjadi reorientasi paham keagamaan di Muhammadiyah. Sehingga cinta kepada tanah air dan orientasi hidup keagamaan tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Tentang cinta tanah air, Islam menganut pandangan wathaniyah (tanah air) dan muwathaniyah (kewargaan). Dari sini bisa dipahami ihwal intergasi antara keislaman dan keindonesiaan yang dimiliki oleh para pahlawan menyatu.

Namun jika ada dinamika politik, ekonomi dan budaya yang sifatnya melahirkan konflik dan ketegangan, menurut Haedar, hal itu adalah bagian dinamika hidup dimanapun, bukan hanya di Indonesia. Karena kalau sudah menyangkut wilayah konflik, dipastikan banyak faktor terlibat didalamnya. Bentang konflik dalam Islam terjadi sudah lama, bahkan sudah ada sejak zaman khulafaur rasyidin.

“Ini adalah kejadian politik Islam yang duniawi, artinya ada sesuatu yang postif, ada sesuatu yang sifatnya negative, dan itulah hidup. Maka nanti dibelakang hari seakan-akan bahwa dunia politik keagamaan dan dunia politik Islam itu seperti memindah republik surga di dunia, itu sesungguhnya idealisasi saja, karena realitasnya tidak seperti itu,” urainya.

Sisi-sisi gelap dunia adalah suatu keniscayaan, sehingga membutuhkan perspektif keislaman menjadi penting. Meskipun demikian, Haedar tidak menafikan bahwa ada sebagian dari umat Islam dan umat agama lain yang memiliki pandangan yang bias, terreduksi dalam melihat Negara atau tanah air.

Dalam konteks umat Islam hal itu disebabkan antara lain, karena reduksi pemahaman tentang politik Islam. Politik Islam terlalu diletakkan integrasionalistik yang utopia, padahal politik Islam itu realistik. Maka nabi tidak pernah memformat bentuk Negara, tentang system politik, sehingga sejarah Nabi SAW bisa dibaca melalui banyak aspek dan perspektif.

“Bagi mereka yang tidak ingin memformat sebuah Negara, bahwa itu hanya sebagai tamadun. Tapi bagi yang ingin memformat sebagai sebuah Negara, Nabi itu dianggap berperan sebagai kepala Negara. Bahwa sejarah nabi itu bisa dipersepsi banyak segala hal,” imbuhnya.

Dibelakang hari, sebut Haedar, ada pihak-pihak yang mereduksi paham tersebut. Reduksi yang dilakukan menempatkan seakan-akan Islam tidak memiliki konsep wathaniyah dan muwathaniyah. Selanjutnya, pihak tersebut menganggap sistem politik Islam dengan bentuknya dianggap tunggal, dan qath’i, padahal tidak tunggal dan tidak qath’i.

Menurutnya, bentuk sebuah sistem Negara merupakan ijtihad dari sekian ragam bentuk politik Islam. Haedar secara khusus melalui buku Indonesia dan keIndonesaiaan yang ditulisnya, mengajak generasi baru agar terbuka wawasan tentang keterkaitan antara konsep Islam dan Kenegaraan, serta Indonesia sebagai tanah air dan Negara merupakan bagian dari rumah kita.

Saat ini, menurut Haedar, Indonesia menjadi medan tarik-menarik berbagai pandangan dan paham. Sehingga perlu meletakkan suatu pendangan dalam kacamata konflik, karena jika hanya memakai kacamata ideologi, besar kemungkinan akan menimbulkan ketidak-adilan pandangan. Karenanya, Muhammadiyah pada muktamar yang ke-47 di Makassar menghasilkan putusan Negara Pancasila Darul ahdi wa Syahadah.

Tags: Haedar NashirkebangsaanmuhammadiyahNegara
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Luncurkan Mini Studio dan AUS

Next Post

Jihad Sunyi dan Mulia Melawan Pandemi

Baca Juga

Bambang Setiaji Ungkap Tiga Manifestasi Program Kampus Berdampak di PTMA
Berita

Majukan Bangsa Lewat Riset, Muhammadiyah Dorong Kampus Jadi Agen Perubahan

25/07/2025
Hukum Orang Tua yang Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anaknya
Artikel

Status Nasab dan Tanggung Jawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Menikah dan Kemudian Bercerai

24/07/2025
Lima Tips Agar Tidak Mudah Tersulut Emosi
Artikel

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

24/07/2025
Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM
Berita

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

20/07/2025
Next Post

Jihad Sunyi dan Mulia Melawan Pandemi

Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri

Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri: Tema Milad Muhammadiyah ke-108

Milad 108 Muhammadiyah - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

Milad 108 Muhammadiyah - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

BERITA POPULER

  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.