MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pada tahun 2022 nanti, Lembaga Amil Zakat Infaq Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) akan berfokus pada Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDG’s. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pun mengapresiasi gagasan yang dimiliki Lazismu tersebut.
Haedar mengimbau agar meletakkan gerakan ZIS sebagai ikhtiar berada dalam perspektif pembangunan berteologi umran; membangun rumah, bangsa dan manusia yang lebih baik lagi secara integrative antara aspek lahir dan ruhani dan seluruh dimensi.
“Ketika kita menyebarluaskan semangat ZIS maka kita sedang membangun teologi umran sebagai pembangunan kehidupan,” kata Haedar, Jum’at (10/12).
Haedar berharap agar sebagai seorang Muslim sepatutnya melakukan pembangunan yang tidak merusak. Maka perlu untuk memilih pembangunan yang tidak ambisius untuk mengekspoiltasi alam dan manusia yang dampaknya merusak.
Tetapi, menurutnya, hal itu akan sukar dilakukan apabila masih mengadopsi ideologi kapitalis. Dalam hal ini, kebijakan politik dunia sangat berpengaruh karena jika ekonomi politik budaya itu tetap di dominasi kebijakan-kebijakan negara yang masih menggunakan ideologi kapitalis.
Haedar juga mengatakan perlunya memeberi kesadaran masyarakat untuk tidak anti terhadap dunia. “Tidak rakus dunia tetapi juga tidak anti dunia. Bahwa kita perlu memberi kesadaran bahwa dunia itu harus proporsional. Jangan belum apa-apa menciptakan teologi kepada umat untuk anti dunia,” terangnya.
Bagaimanapun itu, Haedar berharap bahwa ZIS nantinya bisa memberi solusi dan menanamkan pembangunan sesuai dengan pencapaian SDG’s .