MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Identitas gerakan amar makruf nahi munkar Muhammadiyah terikat pada gerakan pelayanan sosial, pendidikan, dan kesehatan. Sejak awal Muhammadiyah berdiri, gerakan tersebut dilakukan untuk melayani kaum dhuafa yang dijiwai oleh semangat PKO singkatan dari Penolong Kesengsaraan Oemoem.
Setelah satu abad melayani kalangan yang identik du’afa, Muhammadiyah kali ini berencana melebarkan sayapnya untuk melayani segmen ekonomi menengah ke atas di samping tetap memberikan pelayanan pada kelompok ekonomi lemah.
“Karena memang kesehatan itu sejak awal sudah jadi ciri khas dakwah Muhammadiyah, maka di abad kedua ini harus kita kuatkan bahkan kita perlu terobosan-terobosan baru dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan ini agar sesuai kebutuhan kekinian,” jelas Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman.
“Zaman telah berubah, Muhammadiyah juga harus melakukan perubahan mendasar agar dakwah lewat kesehatan ini masih bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” imbuhnya dalam acara webinar Doorstop Afiliasi Eps 2, Rabu (10/8).
Jamak diketahui, di tanah air hampir tidak ada rumah sakit Islam yang benar-benar dibangun intensif untuk melayani segmen ekonomi atas. Sehingga ketika umat muslim dari kelompok aghniya membutuhkannya, mereka mau tak mau menggunakan pelayanan rumah sakit elit yang ada.
“Tapi kita tahu kelompook menengah atas juga jadi sasaran dakwah kita dengan pendekatan sosiologi yang berbeda. Maka Muhammadiyah juga harus memiliki rumah sakit yang menyentuh saudara-saudara kita ini. Tidak boleh saudara-saudara kita itu tidak tersentuh,” kata Agus.
Selain ide di atas, Muhammadiyah menurutnya juga perlu membangun rumah sakit yang memiliki kualifikasi dan standar unggul internasional.
Di samping itu, Muhammadiyah dipandang perlu memproduksi sendiri alat-alat kesehatan dan farmasi. Semua ide ini, kata Agus akan dibawa ke Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta esok.
“Oleh karena itu menjelang Muktamar, ini harus disiapkan betul ide-ide cemerlang itu sebagai bahan dikaji di Muktamar nanti sehingga bisa jadi keputusan yang bisa dilaksanakan sebaik-baiknya karena sudah dicermati, dipersiapkan dan dikawal dengan baik,” pungkas Agus. (afn)
Hits: 31