MUHAMMADIYAH.OR.ID, GORONTALO – Setelah tertunda selama dua tahun lebih akibat pandemi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir akhirnya kembali mengunjungi elemen Persyarikatan Muhammadiyah di Provinsi Gorontalo secara luring, Jumat (11/6).
Haedar datang didampingi oleh Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Noerahman Hajam, Irwan Akib dari Universitas Muhammadiyah (UM) Makassar dan Rektor UM Jakarta, Ma’mun Murod Al-Barbasy.
Kedatangan Haedar di Bandar Udara Djalaluddin disambut langsung oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer.
“Kami tentu sebagai warga Persyarikatan di Provinsi Gorontalo merasa senang dengan kedatangan Bapak Ketua Umum pada saat ini,” ungkap Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Gorontalo, Sabara Karim.
Haedar Nashir: Tetap Seksama Meski Pandemi Sudah Melonggar
Dalam Tabligh Akbar yang bertempat di Masjid Darul Arqam Kota Gorontalo pada Jumat petang di hari yang sama, Haedar berterima kasih atas antusiasme dan pelayanan yang diberikan oleh warga Persyarikatan di Gorontalo.
“Semua hal itu merupakan wujud kecintaan terhadap Muhammadiyah di berbagai daerah termasuk Gorontalo,” tuturnya.
“Saya akhirnya bisa merasakan bertatap muka kembali setelah 2,5 tahun diuji Allah dengan musibah pandemi. Tapi kita sebagai muslim, menghadapi pandemi ini dengan ikhtiar dan tawakal kepada Allah,” imbuhnya.
Kepada warga Persyarikatan yang hadir, Haedar berpesan agar semua pihak tetap rendah diri dan tidak jatuh ke dalam keangkuhan saat menghadapi musibah seperti pandemi.
Dia lalu mengajak umat dan warga Persyarikatan untuk tetap seksama karena sejatinya seksama itu adalah bagian dari pengejawantahan sikap keimanan dan takwa.
“Itulah sikap seorang mukminin, maa ashaaba min mushiibatin illaa bi-idznillaahi, wa man yu’min billaahi yahdi qalbahu. Jadi musibah buat hati kita, qalbu kita dengan keimnana yang dalam, membuat hati kita memperoleh hidayah dan tercerahkan,” pesannya.
Lebih dari itu, Haedar juga berpesan agar menjadikan musibah yang lewat sebagai energi ruhani untuk menjadi insan yang kian bermanfaat dan menghargai setiap satu nyawa manusia. Haedar pun mengutip Surat Al-Maidah ayat 32 yang menjelaskan terkait mahalnya satu nyawa manusia di hadapan Allah.
“Jangan pernah membanding-bandingkan dengan korban karena sebab lain, setiap umat yang meninggal di hadapan Allah itu adalah nyawa yang berharga,” pesannya.
Dalam Tabligh Akbar itu, turut hadir Sekretaris PWM Sulawesi Selatan dan Rektor UM Gorontalo, Abd Kadim Masaong. Kata Ketua PWM Gorontalo Sabara Karim, Haedar Nashir sempat dijadwalkan untuk meresmikan lantai 2 masjid ini pada 23 Maret 2020 lampau namun gagal karena pandemi.
Masjid ini pun kini telah memiliki empat lantai. Sabara menuturkan bahwa Masjid Darul Arqam ini telah dibangun selama enam tahun dengan 98 persen pembiayaannya dari warga Persyarikatan Gorontalo sendiri.
“Masjid ini sudah jadi ikon masyarakat Gorontalo, setiap ahad banyak warga datang untuk foto-foto di atas menara 17 meter,” jelasnya. (afn)
Hits: 9