MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 telah diumumkan pada Senin (14/6). Para peserta SBMPTN tentu merasa harap-harap cemas.
Dalam konferensi pers di hari yang sama, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohamad Nasih mengatakan dari total 777.858 peserta yang terdaftar, sebanyak 184.942 dinyatakan lolos SBMPTN 2021.
Artinya, ada 592.916 peserta yang tak lolos.
Kegagalan di satu tempat adalah peluang kesuksesan di tempat lain. Tak perlu bersedih, jika tak ingin mengulang di tahun depan, kampus-kampus Muhammadiyah bisa menjadi alternatif pilihanmu.
Tiga Kampus Muhammadiyah Level Dunia
Saat ini, Muhammadiyah memiliki 167 universitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Meskipun dikelola oleh organisasi Islam modern terbesar di dunia, kampus-kampus Muhammadiyah bersifat inklusif dan ramah terhadap berbagai aliran dan kepercayaan lain.
Di Indonesia bagian timur misalnya, mayoritas mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dihuni oleh mayoritas non-muslim. Biarawati Ermelinda A Hale dari Universitas Muhammadiyah Sorong adalah contohnya.
Sama dengan kampus Negeri lainnya, Perguruan Tinggi Muhammadiyah juga memiliki banyak program beasiswa, jenjang karir hingga program pertukaran pelajar maupun beasiswa pasca sarjana ke luar negeri. Anda pasti kenal Youtuber tersohor Fouly Channel kan? Tentu saja, Fouly adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah.
Di antara 167 universitas di seluruh Indonesia, tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah baru-baru ini masuk dalam 10 besar universitas terbaik di dunia Islam versi UniRank tahun 2021.
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati peringkat pertama dari 408 universitas di dunia Islam. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di peringkat empat dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di peringkat delapan. Tiga PTM ini bahkan mengalahkan universitas bersejarah yakni Al-Azhar University Mesir.
“Tujuan kami adalah untuk menyediakan tabel liga ulasan non-akademik dari universitas Islam terbaik dunia berdasarkan metrik web yang valid, tidak bias, tidak dipengaruhi siapapun dan sumber web independen dari data yang dikirim oleh universitas itu sendiri,” tulis uniRank.
Beda Kampus Muhammadiyah dan Kampus Lain
Kehidupan di kampus-kampus Muhammadiyah nyaris tidak ada perbedaan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya. Sebagai kampus Islam, nilai-nilai Islami ditekankan secara toleran sebagaimana pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais (15/6/2016) di auditorium kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Pendidikan moral dengan pemahaman pencerahan atas nilai-nilai mulia Islam mendapatkan penekanan lebih di samping pendidikan modern.
Selain mengutamakan kualitas pendidikan, kampus Muhammadiyah memiliki dua hal yang tidak ditemukan di berbagai Perguruan Tinggi non Muhammadiyah.
Pertama, mahasiswa akan hafal menyanyi lagu kebangsaan Muhammadiyah berjudul Sang Surya. Kedua, mahasiswa pasti mendapatkan Mata Kuliah wajib bernama Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Di Muhammadiyah, bagi mahasiswa baru akan diberikan pelatihan kepemimpinan, Darul Arqom, selanjutnya dibimbing oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kemuhammadiyahan,” catat Dahlan Rais.
Islam dan Kemuhammadiyahan tak pernah menghalangi mahasiswa agama lain. Pada beberapa tempat, pihak kampus menyediakan mata pelajaran agama sesuai keyakinan mahasiswa non muslim.
Tak terhitung banyaknya pegiat agama lain alumni PTM. Biyanto (2014) mencatat UM Kupang bahkan sempat diplesetkan sebagai “Universitas Muhammadiyah Kristen” karena tujuh puluh lima persen mahasiswanya beragama Kristen.
Meskipun mempelajari Mata Kuliah wajib Al Islam dan Kemuhammadiyahan beserta bahasa Arab, tak ada ajakan atau tendensi baik tersirat maupun tersurat agar mahasiswa non muslim berpindah keyakinan.
Hadi Pajarianto dan Muhaimin dalam Jurnal Al-Qalam (2020) menyebutkan hal itu terjadi karena jati diri Muhammadiyah adalah pluralis, tetapi dalam praktiknya apalagi di era awal sangat menghargai keragaman suku, budaya, dan agama.
Jadi, daripada menunggu setahun lagi, bagaimana? Bukankah lebih baik memakai almamater merah dan menyanyi lagu Sang Surya?
Editor: Fauzan AS
Hits: 11