MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Merujuk data Kemenkes, pemerintah menjadwalkan vaksinasi mulai pekan depan. Vaksinasi ditargetkan menyasar sedikitnya 181 juta warga negara Indonesia. Selama 15 bulan, proses vaksinasi dilakukan melalui dua gelombang.
Gelombang pertama Januari-April 2021 untuk garda terdepan seperti tenaga kesehatan dan petugas publik, serta masyarakat rentan terpapar yakni kaum lanjut usia (lansia). Masyarakat umum akan mendapatkan vaksinasi pada gelombang kedua dari April 2021-Maret 2022.
Dalam Covid Talk Muhammadiyah, Jumat (8/1) Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 RI Siti Nadia Tarmizi menyatakan pemerintah berupaya sistematis menekan angka terpapar.
Tenaga kesehatan dan tenaga publik yang memegang fungsi strategis penanganan pandemi baik di pemerintahan maupun non pemerintah akan diutamakan terlebih dahulu.
“Karena mereka tidak hanya terdepan, tapi juga banteng terakhir pertahanan kita,” jelas Nadia.
Nadia mengaku pemerintah prihatin dengan tingginya kematian tenaga kesehatan sehingga harus diberikan perlindungan paling awal. Karenanya, pada gelombang pertama ini 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik di 34 provinsi harus didahulukan.
Nadia menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan semua sarana prasarana Vaksinasi dari hulu hingga hilir. Bagi masyarakat umum, Nadia meminta masyarakat tenang karena masyarakat akan mulai mendapatkan pelayanan vaksinasi pada bulan April.
“Kita juga menyiapkan pendaftaran dari calon penerima vaksin dan sistem pencatatan. Karena vaksinasi ini butuh 2 dosis. Dosis pertama dan kedua dalam rentang 14 hari setelahnya. Sambil menunggu emergency, kita sudah distribusi ke gudang dinas kesehatan di 34 provinsi,” rangkumnya. (afn)
Hits: 0