MUHAMMADIYAH.OR.ID, KEBUMEN — Tabligh Akbar Semarak Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang diselenggarakan di beberapa daerah, termasuk yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) merupakan usaha memperkuat dan menambah semangat dalam ber-Muhammadiyah, terlebih acara tabligh akbar tersebut dihadiri secara langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Demikian disampaikan oleh Ketua PDM Kabupaten Kebumen, Abduh Hisyam, Ahad (23/10). Dirinya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kebumen. Selain menyampaikan tausyiah, kedatangan Ketua Umum PP Muhammadiyah juga melakukan peletakan batu pertama gedung Muhammadiyah Center PDM Kebumen, peletakan batu pertama gedung di Universitas Muhammadiyah Gombong, dan meninjau pembangunan RS PKU Muhammadiyah.
“Acara ini untuk menambah dan memompa semangat kami warga Muhammadiyah di Kabupaten Kebumen,” ucapnya dihadapan lebih dari 5000 peserta yang memadati halaman dan Pendopo Kompleks Kantor Bupati Kebumen.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Kebumen, Arif Sugiyanto mengapresiasi peran Muhammadiyah yang bersama-sama membangun Kabupaten Kebumen. Menurutnya, kegiatan semarak muktamar merupakan usaha yang pantas diapresiasi sebagai bagian dari penguatan dakwah Islam dan Muhammadiyah untuk menggembirakan masyarakat dan umat.
Terlebih dakwah bil hal dalam urusan muamalah, imbuhnya, Muhammadiyah menjadi partner Pemkab dalam menyehatkan, mencerdaskan dan menyejahterakan rakyat.
“Luar biasa muamalah yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Menjadi bagian pemerintahan dalam mencerdaskan umat. Dan juga dakwah ini tidak boleh terputus,” ucapnya.
Dalam tahapan tata kala pembangunan Kabupaten Kebumen ke depan, Bupati Kebumen ini berharap kolaborasi dengan seluruh elemen yang ada di Kebumen, termasuk Muhammadiyah, khususnya dalam pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya di era keterbukaan informasi sekarang, di mana generasi muda menjadi kelompok rentan dalam menghadapi perubahan, masyarakat Kebumen membutuhkan penguatan-penguatan aspek spiritual, dan Muhammadiyah bisa diandalkan untuk itu.
Ia berharap, gelaran Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah melahirkan putusan-putusan yang visioner dan melahirkan pemimpin yang adil, bukan hanya berperan di Muhammadiyah, tetapi juga berperan menyemai keadilan bagi bangsa Indonesia secara umum.