MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Dalam QS. Saba’ ayat 28 dan Al Anbiya’ ayat 107, Islam merupakan agama untuk seluruh dunia. Dua ayat ini memberi isyarat satu kalender untuk seluruh dunia. Karenanya, kalender zonal yang membagi bumi menjadi beberapa bagian bertentangan dengan universalisme risalah Islam. Umat Islam yang telah mengglobal membutuhkan sistem waktu yang bisa berlaku bagi semua kawasan di seluruh dunia.
Dalam acara Silaturahmi Idul Fitri 1444 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Ahad (30/04), Syamsul Anwar kembali menguatkan argumentasi Kalender Islam Global. Ia mengutip sebuah hadis, yang berbunyi: “Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwa Nabi saw bersabda: Puasa itu pada hari seluruh kamu berpuasa, Idul Fitri itu pada hari kamu beridulfitri dan Idul Adha itu pada hari kamu beriduladha.” (HR at-Tirmidzi, al-Baihaqi, ad-Daraquthni, dan Abu Dawud).
Hadis di atas umat Islam disapa dengan menggunakan kata “kamu” bentuk jamak: “kamu berpuasa”, “kamu beridulfitri”, atau “kamu beriduladha”. Ini berarti bahwa puasa dan seremonia Idain dilaksanakan serentak pada hari yang sama. Hal ini hanya mungkin dilakukan dengan adanya kalender global tunggal.
Hits: 1749