MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG – Dosen Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Mochammad Wachid STP MSc, tengah merampungkan studi doktoral University of Miyazaki, Jepang.
Wachid diterima studi di Universitas Miyazaki berkat penelitiannya tentang limbah tahu yang bisa dikonversi menjadi energi listrik. Kisahnya bermula dari perkenalannya dengan salah satu dosen di universitas tersebut di sebuah konferensi.
Sebab, sistem di Jepang memang mendorong dosen untuk mengenal dan mengetahui calon mahasiswanya dan mereka bisa langsung menyeleksi calon mahasiswa sendiri.
“Di sini, mereka yang ingin melanjutkan pendidikan doktoral maupun magister harus kenal dan tahu dosennya. Tidak harus kenal langsung, bisa juga lewat konferensi,” tutur Wachid, Selasa (1/11).
Dalam pertemuan itu, dosen yang Wachid temui mengaku tertarik dengan penelitian yang ia lakukan. Penelitian Wachid sendiri membahas tentang pemanfaatan limbah tahu untuk diubah menjadi listrik dengan microbial fuel cell. Metode fermentasi dari pengolahan limbah tahu ini yang akan menghasilkan listrik.
Wachid lalu menjelaskan bahwa ada perbedaan pembuatan tahu di Indonesia dengan di Jepang. Di Indonesia biasanya memakai asam untuk penggumpalan, sedangkan di Jepang menggunakan garam yang tidak asin. Untuk saat ini, ia tengah melakukan penelitian dengan dua sampel limbah dari Indonesia dan Jepang dengan metode pengolahan limbah yang menghasilkan energi.
Pada kesempatan tersebut, pria asli Lumajang ini juga berharap para sarjana atau magister di Indonesia tetap bersemangat melanjutkan pendidikan tinggi. Sebab, ketika menimba ilmu di negara orang tidak hanya ilmu yang didapat, tetapi juga pengalaman mendapatkan budaya baru, bahasa baru, bertemu orang baru dan lainnya. Kemudian dia juga mengingatkan para mahasiswa yang belajar di luar negeri untuk kembali ke Indonesia dan membangun bangsa dengan berbagai cara.