MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Tidak banyak yang mengetahui bahwa saat terjadinya Agresi Militer pertama pada tahun 1947, Gedung Madrasah Muallimin pernah dipakai sebagai Gedung darurat Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
“Saat Agresi Militer, (Muallimin) dijadikan kantor Menteri Keuangan. Kami ingin menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Madrasah Muallimin yang telah memberikan kantornya untuk bisa menjalankan fungsi Kementerian Keuangan pada masa awal-awal Indonesia merdeka,” ungkap Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Selasa (8/12).
Dalam kesempatan Resepsi Milad 102 tahun Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sri Mulyani secara khusus juga menyampaikan ucapan terimakasih atas berbagai peran kebangsaan yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah.
“Selama 75 tahun atau sebelum Indonesia merdeka, bangsa ini banyak menghadapi tantangan. Muhammadiyah termasuk Muallimin telah berkontribusi untuk mengatasi tantangan kita berbangsa,” ujar Sri Mulyani.
Peran-peran kebangsaan yang telah ditunjukkan secara nyata oleh Muhammadiyah jauh sebelum Indonesia merdeka hingga kini diharapkan Sri Mulyani untuk terus dijaga dan dikembangkan menuju bonus demografi 2045.
“2045 diperkirakan penduduk Indonesia berjumlah 318 juta dengan 65 % usia produktif. Apabila kita mampu menjaga ekonomi Indonesia pada tahun itu, kita akan masuk 5 besar dunia,” tutur Sri Mulyani.
Karena itu, peran Muhammadiyah di bidang pendidikan sangat diperhitungkan oleh pemerintah untuk membantu menyiapkan tersedianya sumber daya manusia berkualitas unggul.
“Kita terus mendukung dan mengharapkan para cendekiawan Muhammadiyah untuk bisa menjadi pilar-pilar yang menjaga republik Indonesia dalam perjuangannya mencapai cita-cita baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur. Kesejahteraan, keadilan yang merata dan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang baik,” imbuhnya.
“Selamat kepada seluruh jajaran Muhammadiyah, terutama Madrasah Muallimin di Yogya atas seluruh kontribusinya dan upaya untuk terus membangun sumber daya mannusia Indonesia,” pungkasnya. (afn)
Hits: 13