MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYA – Untuk menyempurnakan pengembangan dan pembangunan Museum Muhammadiyah, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengundang keluarga dari para tokoh pendiri Muhammadiyah dan keluarga dari para tokoh Pahlawan Nasional yang berasal dari Muhammadiyah.
Mereka yang hadir antara lain keluarga dari KH. Ahmad Dahlan, HK. Baedhowi, Ki Bagus Hadikusumo, Abdul Kahar Muzakir, Kasman Singodimedjo, Lafran Pane hingga Ahmad Syafii Maarif.
Bertempat di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Kamis (24/11), disadari perlunya forum bersama keluarga tokoh Muhammadiyah untuk mewujudkan museum yang akurat menampilkan profil dan sejarah Persyarikatan.
“Museum Muhammadiyah secara resmi memang telah dibuka pada Senin 14 November 2022 menjelang diselenggarakannya Muktamar ke-48 di Solo. Gedung yang terdiri dari empat lantai dan terbagi dalam delapan zona ini, akan terus dikembangkan dan oleh karenanya sangat memerlukan masukan dari semua pemangku kepentingan, termasuk keluarga para tokoh pendiri dan tokoh Pahlawan Nasional,” jelas Ketua MPI PP Muhammadiyah sekaligus Rektor UAD, Dr. Mukhlas.
Pada kesempatan itu, Mukhlas juga menyerahkan buku berjudul “Ensiklopedi Muhammadiyah 2.0,” kepada setiap keluarga tokoh.
Sementara itu, Kepala Museum, Afan Kurniawan menyampaikan bahwa untuk mewujudkan museum yang bermutu dan menarik bagi peneliti, peminat sejarah dan pengunjung, karakter Museum Muhammadiyah dibangun atas tiga kekuatan, yaitu kesejarahan/histori, implementasi secara penuh teknologi informasi serta sentuhan seni/art dari para ahli dan pelaku seni.
Museum yang terletak di komplek UAD ini juga dedikasikan untuk semua kalangan, termasuk anak-anak, kaum difabel serta orang tua. Terkait dengan hal tersebut, pada desain gedung seperti lintasan pengunjung serta perlengkapan pendukung pengunjung seperti kusi roda disediakan oleh museum.
Pada perkembangannya saat ini, museum menyediakan delapan zona yang siap dikunjungi oleh pengunjung museum. Dimulai dari Zona Layanan Pengunjung, Pengantar Pameran, Zona Lahirnya Muhammadiyah, Muhammadiyah dalam Lintasan Sejarah, Muhammadiyah dan Kelahiran Republik, Organisasi Otonom Muhammadiyah, dan ditutup dengan Zona Pameran Temporer Islam Yang Menggembirakan.
Seluruh zona sangat menarik untuk disimak karena adanya kemasan kombinasi narasi, video dan gambar serta pendampingan para edukator. Pada Zona Pembawa Cahaya misalnya, disajikan lintasan sejarah dunia serta latar belakang lahirnya Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharu. Pada Zona Muhammadiyah dan Kelahiran Republik disajikan peran besar sejarah para tokoh Muhammadiyah dalam melahirkan NKRI serta upaya mempertahankan dan membangun sistem serta kelembagaan negara RI.
Di Zona Kelahiran Republik ini juga tersaji lukisan diatas kanvas disertai narasi dari 22 Pahlawan Nasional yang seluruhnya berlatar belakang Muhammadiyah seperti KHA Dahlan, Dr. Sutomo, Ir. Sukarno, Jenderal Sudirman dan Kasman Singodimedjo. Adapun situasi sejarah, latar belakang perjuangan dan perkembangan serta dinamika kepemimpinan pada Lembaga otonom Muhammadiyah juga tersaji secara menarik.