MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Dalam masa pandemi covid-19 saat ini merupakan kesempatan baik untuk dakwah kesehatan, demikian disampaikan oleh Ustadz Bachtiar Nasir. Ia juga menyebut pandemi ini harus menimbulkan kesadaran bahwa PKU Muhammadiyah sebagai jembatan surga.
“Kalau memang situasi pandemi ini mengancam kita, kita jadikan PKU kita sebagai jembatan surga kita semua. Bahwa penghasilan bapak-ibu sekalian tidak naik, tapi berkahnya lebih banyak sebelum pandemi,” ungkap Ustadz yang karib disapa UBN ini pada (14/2) dalam Pengajian Tasyakur Milad RS PKU Muhammadiyah Jogja ke 98 dan Gamping ke 12.
Ia berpesan kepada semua civitas kesehatan yang mengabdi di RS PKU Muhammadiyah dimanapun berada untuk tawakal dan berserah diri kepada Allah. Di situasi sulit seperti ini, bencana kesehatan yang dihadapi oleh para civitas kesehatan Muhammadiyah tidak bisa dihitung dengan rupiah.
“Saya bahwa rumah sakit PKU ini didirkan bukan untuk kepentingan semata-mata bisnis. Karenanya Muhammadiyah menempatkan PKU dalam proyek amal,” imbuhnya
Secara khusus kepada dokter-dokter muda yang mengabdi di RS PKU Muhammadiyah supaya teguh pendirian dalam mengabdi di Muhammadiyah. Pasalnya, bekerja di RS PKU Muhammadiyah bukan hanya soal keuntungan materi, tapi lebih dari itu.
“Kamu jangan kecewa kalau digaji kecil di RS PKU Muhammadiyah, karena tidak di sama dengan rumah sakit lain. Dan jangan berpikir pindah menjual ilmu mu kepada orang lain,” pesan UBN.
Sebagai seorang muslim, katanya, dokter jangan sampai menjadikan dunia sebagai pilihan utama. Misalnya hanya karena gaji kecil, dokter mengkesampingkan rumah sakit Islam. UBN menceritakan, Rumah Sakit Islam termasuk PKU Muhammadiyah dibangun oleh tokoh yang tulus berjuang demi kemanusiaan untuk mengharap ridho dari Allah SWT.
Dari tokoh pendahulu Muhammadiyah yang berjuang mendirikan RS Muhammadiyah dapat memetik banyak hikmah. Menurutnya, pahala mereka berlapis pahala karena di hatinya ada cahaya yang berlapis cahaya dan iman berlapis takwa. Takwa yang diimplementasikan dalam kehidupan dan didedikasikan dalam bidang kesehatan.
“Petugas kesehatan dibawahi Muhammadiyah, salam hormat dan salam bangga karena anda adalah mujtahid-mujtahid terdepan kami semua, rakyat, umat dan bangsa menunggu dedikasi, kerjasama dan jihad bapak ibu sekalian,” pungkasnya.