MUHAMMADIYAH.OR.ID, PASAMAN BARAT -Menjelang Bulan Suci Ramadhan ada banyak hal yang dipersiapkan oleh masyarakat di
indonesia, begitu juga di kebencanaan, ada banyak hal yang perlu dipulihkan. Termasuk
memulihkan kegiatan ibadah korban bencana. Demikian kata Raja Alpian, Koordinator pembangunan rumah ibadah darurat Posko
Kemanusiaan SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah) di Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Mushola Nurul Himah yang dikerjakan oleh relawan SARMMI berada di Jorong Pasar Lamo,Nagari Kajai, Kecamatan Talamau. Pasaman Barat.
Dijelaskan oleh Raja Alpian yang merupakan anggota Mapala UMRI (Universitas
Muhammadiyah Riau). Akibat gempa Pasaman yang terjadi beberapa waktu lalu, Mushola
Nurul Himah meski belum sepenuhnya roboh tetapi mengalami rusak berat. Berbahaya bila
tetap digunakan untuk beribadah.
Padahal masyarakat Minang dikenal religius dan aktif melaksanakan ibadah berjamaah di surau- surau. “Bencana gempa tak menyurutkan semangat masyarakat Minang beribadah. Hanya saja
aktifitas ibadah berjamaah mereka terhenti karena mushola atau masjid mereka roboh,” jelas Raja Alpian.
Lantaran itulah tambah Raja Alpian, atas permintaan jamaah Mushola Nurul Himah, relawan SARMMI memulai merobohkan mushola. Seteleh roboh hingga rata dengan tanah, puing-puing Mushola Nurul Himah dibersihkan. Lalu di lokasi yang sama didirikan mushola darurat dengan memanfaatkan material yang masih bisa dipakai. Seperti kusen, daun pintu, seng dan kasau.
Raja Alpian mengaku belum dapat memprediksi berapa hari dibutuhkan oleh relawan yang dipimpinnya untuk menuntaskan pekerjaan. Hal itu terkait dengan masih sering hujan, relawan yang terbatas, serta memerlukan material tambahan. Agar mushola darurat dapat berdiri kokoh dan nyaman dipakai warga untuk sholat
jamaah di bulan ramadhan.
“Kami butuh bantuan tenaga relawan dan bantuan dalam bentuk lain. Agar mushola segera selesai. Sehingga aktifitas ibadah warga Jorong Pasar Lamo pulih seperti sebelum gempa,” kata Raja Alpian.
Hits: 12