MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Ramadan sebentar lagi, Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman mengajak warga persyarikatan, dan umat muslim pada umumnya supaya menciptakan suasana nyaman pada bulan suci umat Islam ini.
Menurutnya, bagi setiap muslim yang bertemu dengan bulan suci ramadan, harus menjadikannya sebagai masterpiece pada jenjang kehidupan. Tentu sebagai muslim juga harus menjalaninya dengan sungguh-sungguh, karena bisa jadi ini adalah ramadahn terakhir baginya.
Ia juga meminta dakwah di bulan ramadhan turut disemarakkan dengan cara-cara yang kreatif. Karena dalam bahasa dakwah diperlukan kreatifitas selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
“Betapa kita perlu seperti itu. Di banyak cabang pengajian ahad pagi juga diganti dengan istilah jihad pagi untuk memudahkan, dan bagaimana cara kita membuat suasana taklim kita semakin nyaman,” ungkap dr. Agus pada (11/4) dalam sambutan di Pengajian Jelang Romadhon (Pajero) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini dirinya mengapresiasi langkah yang diambil oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang berrsinergi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI. Yogyakarta sebagai usaha untuk membangkitkan cabang dan ranting.
“Kita tahu ranting itu penting, cabang harus berkembang, dan terus harus bersinergi agar keberadaan PKU memberi kemanfaatan,” imbuhnya
Kedepan, sinergi yang dibangun antara AUM dan pimpinan Muhammadiyah yang menaunginya bisa membangun simbiosis mutualisme. Langkah ini juga terkait dengan pengembangan amal usaha pada tingkat cabang dan ranting kedepannya.
Pelayanan Muhammadiyah Minal Mahdi Ilal Lahdi
Pada kesempatan ini dr. Agus Taufiq juga menyampaikan bahwa telah dilakukan peresmian Taman Makan Muslim Muhammadiyah yang diberi nama “Khusnul Khotimah”. Peresmian taman makan ini sebagai bukti pelayanan Muhammadiyah yang sejak dahulu sampai sekarang tidak pernah luntur.
“Kita melayani sejak melahirkan, bahkan sejak dalam kandungan pun diperiksa di PKU Muhammadiyah, lahiran di PKU Muhammadiyah, vaksinasi di PKU Muhammadiyah, ketika perawatan kesehatan di PKU Muhammadiyah, ketika sakit di PKU Muhammadiyah. Bahkan kalau dipangilpun PKU Muhammadiyah punya layanan bina rohani yang mengantarkan khusnurl khotimah, bahkan sampai dijemput PKU tidak berhenti untuk mengawal dan menyediakan tempat pemakaman muslim,” kata dr Agus
RS PKU Muhammadiyah juga bercita-cita ingin membangun Rumah Rukti Jenazah, cita-cita ini didasarkan pada kenyataan tidak semua rumah penduduk cukup untuk merawat jenazah keluarganya.
“Sehingga nanti rumah sakit memiliki tempat yang lapang, sehingga keluarga yang tidak memiliki rumah yang cukup, takziyahnya bisa disediakan oleh rumah sakit kita,” tandasnya.
Hits: 33