MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah tinggal menghitung hari. Bertempat di Balikpapan, Kalimantan Timur, Muktamar XVIII bakal digelar pada 1-4 Sya’ban 1444 H atau 21-24 Februari 2023 dengan tema “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia”.
Menyambut agenda nasional itu, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah diwakili Ketua Umum, Cak Nanto, Sekretaris Jenderal, Dzulfikar Ahmad Tawalla, dan Bendahara Umum, Zaedi Basiturrozak bersilaturahim dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prof. Pratikno, Selasa (24/1).
Menurut Cak Nanto, silaturahim ini untuk mengonfirmasi kehadiran Presiden Joko Widodo membuka Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome pada 22 Februari 2023.
“Sekaligus menyampaikan rangkaian dan tema Muktamar XVIII,” ujarnya.
Menyambung Cak Nanto, Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar mengatakan Muktamar XVIII didesain dengan konsep acara yang dapat membuat tamu undangan dan peserta kagum.
“Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah akan menjadi yang luar biasa. Mulai pembukaan, rangkaian kegiatan sampai penutup sebagai rangkaian yang utuh dan tidak terpisah,” ucapnya. Salah satu acara yang digelar adala Gala Dinner.
Cak Nanto menyampaikan posisi Kalimantan dalam Muktamar ini menegaskan posisi Pemuda Muhammadiyah dalam bersinergi dengan pemerintah memajukan kehidupan masyarakat, termasuk dalam pembangunan ekonomi yang lebih merata.
“Sekaligus sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa untuk mendukung pembangunan Indonesia sentris menuju Indonesia Maju 2024,” ujarnya.
Menyambut silaturahim ini, Mensesneg Pratikno mengonfirmasi bahwa Presiden Jokowi akan menghadiri Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah.
Pratikno mewakili Presiden Jokowi mengapresiasi Pemuda Muhammadiyah yang telah menjadikan Kalimantan sebagai daya tarik pelaksanaan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah.
Pratikno sendiri juga mengatakan pemerintah serius dalam pembangunan ekonomi baru melalui Ibu Kota Negara (IKN).
“Pemerintah menaruh perhatian serius dalam pembangunan IKN. Itu sebagai wujud pengarusutamaan simbol identitas bangsa, green eonomy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia,” kata Pratikno.
Hits: 343