MUHAMMADIYAH.OR.ID, MATARAM—Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto menyampaikan tahniah atas dilantiknya Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Abdul Wahab untuk periode 2022-2026.
Ucapan tersebut disampaikan Agung pada, Rabu (21/12) di acara Pelantikan Rektor UMMAT periode 2022-2026 di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT. Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada rektor sebelumnya yang telah berhasil menjaga kondusifitas dan mencatatkan prestasi luar biasa bagi UMMAT.
Di tengah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat adanya pandemi covid-19, imbuh Agung, di UMMAT sama sekali tidak ada itu. Menurutnya ini juga prestasi yang luar biasa, ditambah lagi dengan jumlah mahasiswa yang diterima juga relatif stabil.
“Ini juga merupakan suatu hal yang patut kita syukuri, kita acungi jempol untuk pak Arsyad (Rektor UMMAT 2018-2022), belum lagi prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh UMMAT,” ungkapnya.
Sementara itu, kepada rektor UMMAT terpilih, Abdul Wahab, mewakili PP Muhammadiyah menyampaikan tahniah atau selamat semoga dalam periode kepemimpinan ke depan UMMAT menjadi semakin baik dan berkemajuan, serta berkeunggulan.
Agung berpesan dalam memimpin Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk di bidang pendidikan supaya dengan gembira dan bahagia untuk memajukan AUM tersebut. hal itu selaras dengan tujuan awal berdirinya Muhammadiyah yaitu memajukan dan menggembirakan umat Islam.
“Sehingga dalam bermuhammadiyah di samping kita ingin maju, Muhammadiyah itu juga sifatnya menggembirakan. Sehingga kita harus banyak gembira, banyak senyum dan lain sebagainya,” ucapnya.
Ajaran tersebut juga terinspirasi dari An Nahl ayat 125, di mana perintah untuk mengajak manusia ke jalan Tuhan itu bukan hanya dengan amar ma’ruf nahi munkar, tetapi juga melalui jalan hikmah, teladan dan pengajaran yang baik.
“Dan kalau harus ada perdebatan lakukanlah dengan yang sebaik-baiknya, itu lebih nyaman daripada di tengah jalan sambil main tangan.” Imbuhnya.
Terhadap kemungkaran, ucap Agung, diperintahkan tidak boleh diam saja, akan tetapi bergerak seperti apa itu yang harus dipikirkan matang-matang. Bukan langsung bergerak dengan kekerasan, dan juga tidak hanya dengan ucapan saja.