MUHAMMADIYAH.ID, SURABAYA – PP Muhammadiyah menyampaikan apresiasinya atas kemajuan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya yang telah menorehkan banyak keunggulan dan prestasi dibawah kepemimpinan Sukadiono.
Apresiasi itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam pelantikan dan pengukuhan Sukadiono yang menjabat untuk kali ketiganya menjadi rektor UM Surabaya.
Haedar menyampaikan, PP Muhammadiyah memang memiliki kebijakan-kebijakan khusus untuk pimpinan amal usaha yang dalam pandangan wilayah Muhammadiyah setempat juga dari pertimbangan Majelis Diktilitbang memiliki prestasi dan kesinambungan di dalam memajukan amal usahanya.
Dan secara khusus memiliki peluang untuk lebih mengembangkan lagi serta ada faktor-faktor yang bersifat strategis mengambil kebijakan khusus untuk 3 periode.
“Karena itu, tugas yang diberikan PP Muhammadiyah insya’allah mampu ditunaikan oleh Pak Sukadiono dengan sangat baik ke depan apalagi dengan proyeksinya ke depan UM Surabaya,” kata Haedar saat memberikan arahanya, Selasa pada (8/12/2020).
UM Surabaya Lebih Maju Lagi
Haedar percaya lewat Sukadiono UM Surabaya akan lebih maju. Tentu sembari itu cukup waktu empat tahun menyiapkan kader yang sama tangguhnya atau lebih tangguh lagi. Sehingga Pak Sukadiono menjadi sosok yang salah satu diantaranya ciri sukses pimpinan adalah yang mampu menyiapkan kader kepemimpinannya sama tangguhnya dan mungkin lebih tangguh di masa yang akan datang dan itulah tradisi Muhammadiyah.
Haedar menilai kemajuan UM Surabaya selama ini cukup membanggakan, lewat pengembangan At-Tauhid Tower 31 lantai sudah sangat bagus.
“Tapi kalau boleh dan gedungnya sudah jadi semua dengan connecting yang sangat bagus bikin tata warna yang menggambarkan UM Surabaya dalam satu kesatuan, biarpun banyak warna tetapi artistik dan harmonis,” saran Haedar.
Dalam kesempatan yang sama Haedar juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak Walikota Surabaya, seluruh perguruan tinggi, lembaga mitra serta berbagai pihak yang selama ini berkerjasama dengan Muhammadiyah dan juga dengan perguruan tinggi dan amal usaha Muhammadiyah.
“Kami harapkan kerjasama ini terus ditingkatkan karena Muhamamdiyah membangun semuanya ini tidak untuk Muhamamdiyah. Karena Muhammadiyah membangun sekolah, rumah sakit, layanan sosial, perguruan tinggi dan seluruh institusi amal usahanya tidak lain dan tidak bukan untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan universal,” kata Haedar.
Semangat Melangkah Kedepan
Menurut Haedar kerjasama dan dukungan semua pihak akan kembali menjadi investasi yang bersifat multi-aspek teurtama yang bersifat nation and caracter building bagi bangsa ini.
Haedar juga berpesan Muhammadiyah melalui amal usahanya harus terus semangat untuk melangkah kedepan sebagaimana pesan Ketua PWM Jatim, Pak Saad Ibrahim, yaitu berpijak pada spirit Islam Berkemajuan yang menjadi paradigma gerakan Muhammadiyah.
Islam berkemajuan lanjut Haedar meniscayakan semangat untuk musabaqah (berlomba), fastabiiqul khairat yang menjadi bagian dari spirit islam berkemajuan, sebagaimana di dalam Al-quran ada dua kata ini yaitu di surat Al-maidah ayat 48 dan Al-baqarah ayat 148.
“Yang keduanya ini, dikaitkan dengan wijhah (tujuan) dan ummah yakni cita-cita membangun umat dan jalan membangun umat,” kata Haedar menjelaskan.
Maka dalam konteks membangun umat kata Haedar telah dipesankan Muhammadiyah sejak lama oleh Kiai Dahlan. Muhammadiyah dalam semangat Islam berkemajuan sejak awal kata kemajuan.
“Kata ini murni dari kiai Ahmad Dahlan baik didalam pidato ‘Tali Pengikat Hidup’ tahun 1921 resmi. Muapun dalam berbagai ujaran, SM Nomor 2 tahun 1915 yang kata kata kemajuan ‘pemimpin berkemajuan’ islam yang maju dan menjadi orang maju memang diksi dari Kiai Dahlan,” urainya. (Andi)