MUHAMMADIYAH.ID, TEGAL – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto membuka gelaran Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) I Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah, Sabtu (5/6) dengan upacara Apel KOKAM.
Menyampaikan amanat, Cak Nanto berpesan agar Pemuda Muhammadiyah memperkuat moderasi. Berbagai perbedaan harus dihadapi dengan bijak agar Pemuda Muhammadiyah tidak terseret dalam arus polarisasi gerakan Islam yang sedang marak belakangan ini.
“Pemuda Muhammadiyah harus menjadi gerakan yang memberikan kedamaian, menjadi perajuk di dalam perbedaan-perbedaan itu. Harapan terbesar adalah kita ini hadir memberikan dakwah yang rahmatan lil-‘alamin, menjadi kader yang unggul, menjadi solusi dari berbagai keadaan saat ini,” pesannya.
Cak Nanto lantas mendorong agar penguatan moderasi itu diikuti dengan meluaskan dakwah pada kaum milenial dengan cara-cara baru yang kreatif dan menggembirakan.
“Harus ada kader-kader KOKAM yang mampu mencerahkan media sosial sehingga tidak banyak fitnah, tidak banyak berita hoax, tidak gampang menerima berita-berita yang menimbulkan fitnah,” tuturnya.
Dirinya mengaku percaya bahwa kader Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM sejati adalah pribadi yang pandai, santun dan tidak suka kebencian terhadap siapapun sesuai dengan ajaran Muhammadiyah.
“Maka harapan terbesar saya adalah, kader-kader KOKAM adalah kader-kader yang unggul, yang berdakwah secara cerdik, transformatif, menjadi generator gerakan-gerakan Keislaman, gerakan-gerakan kebangsaan dan generator gerakan-gerakan keumatan,” imbuhnya.
Ayat 10 Al Hujurat soal persatuan, persaudaraan beserta ayat 4 Surat As Shaf pun dibawakan Cak Nanto sebagai penegasan.
“Jadi kalau ada kader Pemuda Muhammadiyah, kader KOKAM tidak pernah menyatu, tidak tertib, itu berarti bukan kader-kader KOKAM. Bukan kader-kader Pemuda Muhammadiyah. Mari kita jawab perbedaan itu adalah rahmat, hal biasa. Tapi kalau menutup dialog itulah kebinasaan,” pungkas Cak Nanto.