MUHAMMADIYAH.ID, GARUT – Memberi wejangan dalam Peringatan Isra’ Miraj Darul Arqam Muhammadiyah Garut, Rabu (10/3), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar santri-santri Muhammadiyah dibekali dengan ilmu yang luas, baik ilmu agama maupun ilmu di luar agama.
“Santri Darul Arqam harus memahami dimensi iman itu luas. Bahkan nama Allah itu begitu rupa sehingga iman itu kaya kita pahami,” tuturnya.
Sama dengan ragam asma Allah, Islam menurut Haedar sangat terbuka terhadap berbagai macam ilmu pengetahuan di luar ushuluddin dan ushulfikih. Ayat Iqra’ menurutnya, bahkan mewujudkan peradaban Islam yang amat tinggi.
“Nah anak-anak santri harus memahami betul kaidah Bayani, Burhani dan Irfani. Bacalah seluruh tafsir-tafsir klasik sampai yang modern dan diajarkanlah di Darul Arqam. Para gurunya juga perlu memberi ruang bagaimaa membaca Iqra’ secara luas,” pesan Haedar.
Untuk mampu membawa Muhammadiyah menampilkan peradaban alternatif, Haedar turut berpesan agar pihak pengelola Darul Arqam memiliki ambisi besar untuk memajukannya dnegan semangat persatuan dan kebersamaan.
“Jangan bikin pondok pesantren dan sekolah yang menggambarkan kemasa-laluan. Salafiyah yang jumud dan jumudiyah. Pimpinan Pusat Muhammadiyah sendiri tidak menginginkan pondok pesantren yang kembali ke masa lampau. Harus melangkah ke depan,” ujarnya.
“Maka sekarang hadirkan keberagamaan yang damai, membawa kebaikan, ketika ada masalah kita juga harus menjadi sumber penyelesai masalah,” pungkas Haedar.