MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad hadir secara daring dalam Stadium General Sekolah Kreator Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (15/10).
Dalam forum itu, Dadang berpesan agar IMM dan IPM berorientasi menghasilkan akademisi Islam yang berakhlak mulia baik di kehidupan nyata maupun di dunia digital.
“Sebab dua-duanya itu sekarang ini sedang krisis. Akademisi Islam sedang krisis, akhlak mulia juga krisis,” kata Dadang.
Ilmu dan akhlak menurut Dadang tidak bisa dipisahkan. Sebab jika hanya satu aspek saja yang dimiliki, yang terjadi adalah petaka.
Misalnya ilmu tanpa akhlak akan menjadikan ilmu itu menjadi alat merusak kehidupan. Sementara akhlak saja tanpa ilmu akan menjadikan seseorang itu mudah diperdaya.
“Kalau kita orang pintar, maka kita bisa memilih. Saya kira orang bodoh adalah yang tidak bisa memilih antara kebaikan dengan kejelekan,” tuturnya.
“Karena itu Muhammadiyah menginginkan agar kadernya di samping menjadi akademisi atau ilmuwan, tapi dia juga memiliki akhlak mulia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dadang menjelaskan bahwa tujuan risalah Islam adalah risalah akhlak sebagaimana hadis populer yang mana Nabi Muhammad menyatakan bahwa kedatangan dirinya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
“Karena itu kalau orang Islam tidak berakhlak, ya itu menjadi pertanyaan kita. Berarti risalah nabi itu tidak sukses pada orang yang tidak berakhlak itu. Karena orang Islam itu adalah orang yang berakhlak mulia. Jika tidak berakhlak ya tidak Islam artinya itu,” imbuh Dadang.
