MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Lingkungan hidup saat ini memang menjadi persoalan yang paling sering mengemuka. Berbagai problematika lingkungan hidup belakangan makin sering menjadi pembahasan sebagai bentuk kesadaran betapa pentingnya alam sekitar bagi kehidupan manusia. Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa masalah ini menjadi isu internasional.
“Indonesia saya kira menjadi salah satu on the spot dari sekian isu-isu itu, terutama yang menyangkut reinfores, climate change dan global warming. Saya kira bukan persoalan sederhana. Perubahan iklim tidak hanya berkaitan dengan perubahan-perubahan yang menyangkut, misalnya, suhu yang semakin memanas, tetapi dampak lainnya sangat besar,” ujar Mu’ti dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2020 Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Selasa (22/12).
Kebijakan Penting untuk Bantu Revitalisasi Lingkungan
Perubahan iklim menjadi ancaman eksistensial manusia yang paling nyata hari ini. mengakibatkan meluasnya padang pasir, hilangnya lapisan es, naiknya air pasang, dan cuaca ekstrem. Semua itu senantiasa akan mengganggu lahan pertanian, membanjiri kota, melenyapkan suatu negara, dan mengirim ratusan juta pengungsi untuk mencari rumah baru.
“Kalau yang tenggelam itu pulau terluar kita, maka akan memengaruhi luas wilayah kita dan juga akan berpngaruh dengan, misalnya, zona ekonomi ekslusif yang memang selama ini juga menjadi bagian dari persoalan ekonomi nasional, regional, dan global,” tutur Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.
Pada satu sisi persoalan lingkungan ini terkait dengan kebijakan (policy), dan berbagai “pertarungan” di tingkat internasional, tapi juga berkaitan dengan budaya dan perilaku masyarakat. “Misalnya penggunaan plastik, ini persoalan tidak hanya tentang bagaimana orang itu memiliki kemudahan berbelanja tapi juga berkaitan dengan bagaimana dampak plastik itu trhadap lingkungan, terutama belum ada budaya buang sampah pada tempatnya,” terangnya.
Selama beberapa tahun ini Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah telah melakukan beberapa terobosan dan gerakan budaya. Tapi dikarekan betapa besarnya persoalan yang dihadapi, maka perlu adanya masifikasi serta kreativitas.
“Ini memang persoalan yang sangat kompleks. Aspek regulasi dan inkulturasi menjadi bagian penting untuk membangun sistem tata nilai yang menjamin bahwa alam adalah sahabat kita,” imbuh Mu’ti. (Ilham)
Hits: 7