MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali menggelar agenda rutin Pengajian Ramadan secara luring. Dua tahun ke belakang, pengajian Ramadan digelar secara daring karena pandemi Covid-19.
Bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pengajian ini digelar selama tiga hari, mulai 24 sampai 26 Maret 2023 dan diikuti 400-an peserta. Tema yang diangkat adalah “Risalah Islam Berkemajuan: Aktualisasi dalam Persyarikatan, Umat, dan Bangsa”.
Dalam pidato pembukaan pengajian, Jumat (24/3), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan jika Pengajian Ramadan ini telah rutin digelar sejak tahun 1986 dan diamanatkan pada Majelis Pembinaan Kader Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah.
Tujuan Pengajian Ramadan sendiri menurutnya adalah memantapkan ideologi dan pemikiran warga Muhammadiyah agar selaras dengan pikiran resmi organisasi.
Selain di Yogyakarta, pengajian serupa juga akan digelar di Jakarta pada pekan depan untuk memberi akses pada jamaah asal kawasan Jabodetabek, Jawa Barat, hingga provinsi Lampung.
“Sejak awal Pengajian Ramadan diamanatkan kepada MPK. Dulu namanya BPK, Badan Pembinaan Kader. Karena setelah Muktamar di Solo (1985), diasumsikan ada transisi ideologis di mana Muhammadiyah menerima asas tunggal Pancasila. Lalu ada perubahan AD/ART, lalu Pak AR Fachruddin dan jajarannya memandang era baru hadir di mana banyak kalangan akademisi masuk ke struktural dan organisasi otonom sehingga perlu memantapkan pemikiran-pemikiran dan ideologi Muhammadiyah,” jelas Haedar.

Diangkatnya tema Risalah Islam Berkemajuan, menurut Haedar merupakan bagian integral dalam upaya meneguhkan pemahaman warga Persyarikatan terkait dua tema besar Muhammadiyah abad kedua, yakni tema Islam Berkemajuan dan Islam sebagai Gerakan Pencerahan.
“Substansinya sebetulnya sama, yaitu Islam Berkemajuan. Konsep dasar dari istilah Islam Berkemajuan dikodifikasi sejak Muktamar tahun 2010 di Yogyakarta,” imbuhnya.
Secara formal, konsep di dalam Risalah Islam Berkemajuan sendiri menurut Haedar merupakan konsep-konsep kunci dari Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad kedua yang di dalamnya berisi sketsa perjalanan 1 abad Muhammadiyah, hingga pandangan Muhammadiyah mengenai kebangsaan dan kemanusiaan semesta dan agenda abad kedua Muhammadiyah yang di dalamnya mengandung konsep Gerakan Pencerahan.
Poin-poin inilah yang diharapkan Haedar terelaborasi secara baik melalui Pengajian Ramadan tahun ini sehingga konsep-konsep itu dipahami dengan baik dan pada akhirnya teraktualisasi secara nyata, baik melalui wadah organisasi maupun inisiatif kader dan warga Muhammadiyah di dalamnya.
“Dari situ kita akan merujuk bagaimana Islam Berkemajuan itu kita aktualisasikan dalam kehidupan Persyarikatan sendiri, umat, dan bangsa sebagaimana tema Pengajian Ramadan hari ini,” pungkasnya. (afn)
Hits: 110