MUHAMMADIYAH.OR.ID, MESIR— Tidak bisa dipungkiri Universitas Al Azhar di Mesir menjadi daya tarik tersendiri, terlebih bagi kalangan umat Islam yang memiliki semangat dalam menuntut ilmu. Termasuk bagi warga Muhammadiyah, mereka berdiaspora ke Mesir dengan niatan utama mengembangkan kapasitas keilmuan.
Bahkan keberadaan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir lebih ditekankan pada sisi keilmuan. Ketua PCIM Mesir, Umair Fahmidin saat dihubungi reporter muhammadiyah.or.id pada (22/1) tidak memungkiri itu. Menurutnya, penguatan PCIM Mesir pada sisi keilmuan juga diaminkan oleh PP Muhammadiyah.
Meski demikian, di PCIM Mesir bukan hanya soal kitab-kitab dan melulu soal aktivitas keilmuan. Jarang diketahui, PCIM Mesir juga memiliki lini usaha atau Amal Usaha bidang bisnis. Di antaranya ada Guest House MD INN, Lembaga Konsultan Pendidikan (LKP) Fustat, dan bisnis eksport.
Menurutnya, keberadaan AUM Bisnis tersebut merupakan usaha menyamakan gerakan atas tiga pilar dakwah Muhammadiyah, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Oleh karena itu, PCIM Mesir merasa tidak cukup hanya bergerak pada pilar yang pertama, pendidikan. Di sisi lain, gerakan ekonomi yang dilakukan PCIM Mesir sebagai usaha menjaga keberlangsungan dakwah Muhammadiyah di Mesir.
“Keberadaan bisnis yang dilakukan oleh PCIM Mesir tidak sepenuhnya berorientasi profit,” tuturnya.
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Al Azhar ini menceritakan, Guest House MD INN yang berlokasi di Distric 9, Nasr City, Cairo, Mesir ini melayani jasa penginapan, khususnya bagi masyarakat kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, merespon semangat warga muslim Indonesia yang ingin studi di Universitas Al Azhar, PCIM membangun LKP Fustat.
“Ini fungsinya untuk menjembatani bagi orang Indonesia dan kader Muhammadiyah yang ingin studi ke Mesir. Ini kita buat juga bertujuan untuk melestarikan Markaz Dakwah, jangan sampai ada generasi yang hilang dan Markaz Dakwah mengalami kekosongan,” ungkapnya.
Umair kembali menegaskan bahwa, kegiatan bisnis yang dilakukan oleh PCIM Mesir tidak semata berorientasi profit, khususnya LKP Fustat. Menguatkan lini bisnis, saat ini PCIM Mesir sedang melakukan usaha ekspor bahan-bahan dasar asal Indonesia. Memulai bisnis bidang ekspor, PCIM Mesir saat ini berhasil mengirim produknya ke Bangladesh.
“Semoga ini semakin berkembang ke Negara-negara lain, termasuk ke Mesir sendiri. Saat ini kita sedang melakukan lobi-lobi,” ungkapnya.
Selain PCIM, Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Mesir juga tidak mau kalah. Mereka memiliki bisnis bidang handicraft atau kerajinan tangan. PCIA Mesir membentuk ASH Production untuk mewadahi inovasi dan produktivitas yang dimiliki PCIM PCIA Mesir saat ini.