MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Para ahli epidemologi memperkirakan bahwa wabah covid-19 ini paling cepat bisa diatasi di tahun 2022. Oleh karena itu pekerjaan masih akan berlanjut setidaknya dua tahun sampai Muktamar akan datang.
Agus Syamsuddin, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menyampaikan ada tiga tantangan kedepan yang harus diperhatikan masyarakat.
Pertama, daya tahan. “Setidaknya dua tahun lagi MCCC akan menjalankan tugasnya. Menjaga agar personil dan relawan tetap sabar dan kuat, konsisten dengan prinsip-prinsip ilmiah. Mencari kreatifitas baru dalam mendapatkan dana dan memastikan ada mitigasi dalam setiap kegiatan organisasi,” terang Agus pada redaksi Muhammadiyah.or.id, Ahad (27/12).
Kedua, soal vaksinasi. Menurutnya, jika berjalan lancar pada bulan Maret 2021 vaksin covid-19 sudah tersedia.
“Muhammadiyah sebaiknya menjadi bagian penting dalam edukasi kepada masyarakat dan berpartisipasi aktif dalam proses distribusi dan vaksinasi,”kata Agus.
Ketiga, dibutuhkannya terobosan baru. Agus mengatakan bahwa Persyarikatan tak boleh menunggu pandemi reda kemudian kembali ke masa semula. Karena, menurutnya dunia telah berubah dan menuai realitas baru.
Maka, dibutuhkan terobosan baru untuk masalah komunikasi, pembelajaran dan seterusnya. “Secara kolektif organisasi harus berinovasi dalam menjalankan program kerja agar tetap jalan dan memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari. Satu contoh, pembuatan shelter isolasi mandiri di Yogyakarta dikelola oeh RS PKU dan Unisa bersama stakeholder-berjalan dengan apik dan bermanfaat. Perlu ide-ide segar yang lebih banyak,” jelas Agus.
“Pandemi belum berakhir, tetap menjaga kesehatan dengan 3M-memakai masker-menjaga jarak-mencuci tangan. Kepada para tenaga kesehatan tetaplah berjuang menjalankan tugas mulia ini dengan ketaqwaan,” imbuhnya.