MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONTIANAK – Berlangsung selama dua hari, Musyawarah Wilayah (Musywil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat ke-15 resmi berakhir pada Ahad (5/2).
Pada Musywil ini, Pabali Musa dan Ahmad Zaini kembali terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2022-2027. Keduanya menjabat di posisi yang sama pada periode 2015-2022.
Meski meraih suara terbanyak, Pabali tidak otomatis menjadi ketua. Terpilihnya Pabali Musa dan Ahmad Zaini merupakan hasil musyawarah dari 13 orang PWM Kalbar periode 2022-2027 yang terpilih dalam pemilihan di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Sabtu (4/2).
Adapun 13 Pimpinan Muhammadiyah Kalbar 2022-2027 adalah Pabali Musa (182 suara), Ahmad Zaini (181 suara), Wasilun (151 suara), Ahmad Jais (144 suara), Samsul Hidayat (131 suara), Uray M. Amin (130 suara), Eddy Suratman (129 suara), Ishak Jumarang (126 suara) Muhammad Yusuf (120 suara), Ikhsanudin (117 suara), Nilwani Hamid (113 suara), Slamet Rianto (99 suara), Helman Fachri (92 suara).
Setelah diumumkan, Pabali Musa kemudian mengenalkan lima wajah baru dalam jajaran PWM Kalbar 2022-2027. Kelima pimpinan tersebut adalah Uray M. Amin, Ishak Jumarang, Slamet Rianto, Muhammad Yusuf, dan Helman Fachri.
Dalam sambutannya, Pabali Musa mengatakan ada tiga hal yang menjadi perhatian PWM Kalbar untuk lima tahun ke depan. Hal itu merupakan suara yang muncul dari anggota maupun peserta musywil.
Pertama, Pabali berpesan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Kalimantan Barat untuk segera mempersiapkan pelaksanaan musyawarah daerah (musyda) di daerahnya masing-masing.
“Kalau kami di wilayah membuat (program) induknya, nanti di PDM lah di-breakdown program-programnya. Sehingga program kerja induk menjadi lebih aplikatif,” kata dia.
Kedua, adalah terkait kebutuhan perkaderan di lingkungan Muhammadiyah.
Ketiga, adalah penyiapan mubalig yang menjadi harapan PDM-PDM di Kalimantan Barat. Pabali berharap setidaknya setiap tahun tiap PDM menyelenggarakan pelatihan mubalig. Pabali pun berharap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Muhammadiyah Kalbar itu bersifat bottom up, artinya berasal dari inisiatif PDM, ortom, dan lain sebagainya.
“Kalau bersifat bottom up akan lebih kuat gregetnya. Kita tinggal menyesuaikan ketenagaan dan waktunya,” jelas Pabali.
Menyambung Pabali, salah satu pimpinan periode baru, Prof Dr Eddy Suratman menegaskan bahwa PWM Kalbar akan lebih fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi dan itu semua tidak lepas dari keputusan progam kerja yang ada.
“Perkaderan akan kita lakukan sedemikian mungkin, berkolaborasi bersama dengan organisasi otonom. Terkait angkatan muda kita harus memperhatikan betul IPM, IMM, dan pemuda karena mereka sumber kader untuk Muhammadiyah lebih berkemajuan ke depan,” tegasnya.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, terima kasih sudah dipercaya kembali untuk membantu pergerakan Persyarikatan Muhammadiyah di Kalimantan Barat. Insyaallah akan kami tunaikan kepercayaan yang diberikan. Mudah-mudahan tampilan Muhammadiyah yang berkemajuan akan lebih terasa dalam lima tahun ke depan,” tutup Eddy. (afn)
Hits: 155