MUHAMMADIYAH.OR.ID, KULONPROGO — Menghadiri acara Ground Breaking Rumah Sakit ‘Aisyiyah di Kulonprogo, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini sebut semangat Muhammadiyah-‘Aisyiyah adalah kolaborasi, melalui rumah sakit ini dia berharap rumah sakit ini bisa memberi pelayanan yang meluas.
Siti Noordjannah menambahkan, di Muhammadiyah-‘Aisyiyah jika sudah ada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang besar, sementara ada rencana membangun AUM baru, maka akan saling kolaborasi dan saling support, mulai dari doa sampai konseptual dan jaringan.
“Ini yang membuat ayem jika membangun amal usaha di Muhammadiyah-‘Aisyiyah,” ucap Noordjannah, Sabtu (12/11) di acara Ground Breaking Rumah Sakit ‘Aisyiyah di Kulonprogo.
Satu-satunya perempuan yang berada di jajaran Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini meneruskan, bahwa menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, semarak yang dilakukan baik dalam bentuk peresmian maupun peletakan batu pertama Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) begitu banyak, bukan hanya di Kulonprogo, tapi banyak daerah secara nasional. Dia menambahkan, Rumah Sakit ‘Aisyiyah di Kulonprogo ini juga menjadi rumah sakit ke 120 Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
Noordjannah mengatakan bahwa, rumah sakit yang berdiri di atas lahan 13.000 meter ini merupakan usaha ‘Aisyiyah dalam menggenapkan jumlah rumah sakit Persyarikatan Muhammadiyah sebelum Muktamar ke-48.
“Jangan sampai pembangunan rumah sakit ini terlalu lama, karena itu harus didukung oleh rumah sakit Muhammadiyah se DIY, jadi kita ini saling berkolaborasi dan bersinergi,” ucapnya.
Pada pembangunan tahap satu ini, RS ‘Aisyiyah di Kulonprogo akan menjadi rumah sakit bertipe D dengan empat lantai, yang isinya IGD, poliklinik, ruang OK, CSSD, laboratorium, radiologi, farmasi, rawat inap dengan 23 ruang, kantor, musala, ICU, obgyn, dan lahan parkir.
“Tahap pertama rumah sakit ini bertipe D, dan akan kami kolaborasikan dengan berbagai universitas yang kita miliki yang memiliki fakultas kedokteran maupun kesehatan,” ucapnya.
Noordjannah berharap dengan adanya rumah sakit ini semakin memberikan manfaat semakin luas bagi masyarakat Kulonprogo dan sekitarnya. Sekaligus menjadi rumah sakit pilihan bagi masyarakat kelas atas yang ingin berobat, supaya tidak lagi ke luar negeri. Dengan tidak lupa memberikan layanan yang berlandaskan keislaman, memanusiakan dan layanan dari hati yang ikhlas.
Dakwah di bidang kesehatan, imbuhnya, merupakan ajaran yang telah diletakkan dasar-dasarnya oleh KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Siti Walidah.
Noorjannah menuturkan bahwa ini merupakan cara efektif untuk melawan penjajah di masa itu, serta bukti nasionalisme Muhammadiyah-‘Aisyiyah.