MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA — Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Teori, Prof. Agus Purwanto yang sekaligus anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menyebeut, pasca Forum Guru Besar Muhammadiyah (FGBM) pada, Senin (8/2) lalu adalah tonggak baru perjalanan Muhammadiyah bidang sains dan teknologi.
Guru Besar dengan orasi ilmiah berjudul “Teori Kuantum : Dari Al-Ghazali Hingga Einstein, Dari Kehendak Bebas Tuhan Hingga Teleportasi Multi-Qubit” mengatakan, merupakan sebuah kewajaran jika pesantren Muhammadiyah melahirkan ulama, tapi akan sangat istimewa jika Muhammadiyah mampu melahirkan ilmuan dalam bidang sains dan teknologi.
“Sains dan teknologi masih belum dipandang urgen oleh umat Islam di seluruh muka bumi. Umat Islam masih merasa nyaman dengan produk orang lain. Umat Islam masih belum terusik dengan statusnya sebagai konsumen dan user produk teknologi. Umat Islam juga belum merasa malu jika saat ini tidak mempunyai kontribusi signifikan dalam sains dan teknologi,” ucapnya Profesor yang karib disapa Gus Pur ini.
Amal Usaha Muhammadiyah yang Melimpah Jumlahnya
Maka FGBM yang diadakan oleh Muhammadiyah melalui inisiasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menjadi babak baru bagi Muhammadiyah, bahkan masyarakat muslim Indonesia dalam bidang sains dan teknologi. Menurutnya, sejarah dan komitmen Muhammadiyah dalam menumbuh-kembangkan Amal Usaha (AUM) adalah bekal yang cukup untuk menapaki era baru ini.
“Siapa yang meragukan prestasi kerja Muhammadiyah? pasti orang buta huruf yang tidak dapat membaca papan nama Amal Usaha Muhmmadiyah yang melimpah jumlahnya. Komitmen, perencanaan dan kerja tim merupakan kunci utama pengembangan sains dan teknologi, dan Muhammadiyah telah teruji. Ribuan amal usaha Muhammadiyah adalah bukti nyata dan telanjang tentang komitmen, perencanaan dan teamwork yang solid,” urai Gus Pur.
Menurutnya, jika Muhammadiyah melangkah ke babar baru era sains dan teknologi, Muhammadiyah bukan berangkat dengan tangan kosong. Karena saat ini sudah ada Pondok Pesantren Sains (Trensains) Muhammadiyah yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah. Prof. Agus menyebut Trensains menyentak kesadaran para tokoh utama Muhammadiyah di berbagai tingkatan.
“Sains dan teknologi itu adalah bagian dari Islam. Al-Quran memuat ayat alam yang menuntun pada sains, teknologi, medis dan pertanian yang jumlahnya lima kali lebih banyak dari ayat fikih,” ujarnya
Ia berharap, kedepan warga Muhammadiyah khususnya dan umat Islam umumnya tidak lagi hanya berdiskusi tentang surga-neraka, halal-haram, daulah dan kilafah, menangkal tudingan radikal. Tetapi juga membincang panen lombok yang melimpah, produksi nasi non beras, baju sintetis cerdas, biofoton dalam fotosintesis, Batterey lithium, teknologi plasma, artificial inteligent, bahkan juga teleportasi ala singgasana ratu Saba.