MUHAMMADIYAH.ID, LEMBATA— Gunung Ile Lewotolok mengeluarkan material vulkanik sejak Minggu (29/11), terpantau sampai dengan hari Kamis (3/12) erupsi masih terus terjadi.
Erupsi gunung yang berada di Pulai Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyebabkan ribuan warga mengungsi.
Menanggapi kejadian tersebut, relawan Muhammadiyah yang berasal dari MDMC Sikka, Pemuda Muhammadiyah (PM), dan Nasyiatul ‘Aisyiyah Daerah Lembata saling bahu membahu untuk memberikan bantuan kepada penyitas.
Dalam rilis yang diterima oleh reporter muhammadiyah.or.id pada (4/112), tercatat 9 desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur yang warganya mengungsi, dengan jumlah sekitar 7000 jiwa tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Lembata.
“Sebagian dari mereka mengungsi tanpa sempat membawa bekal memadai.” Ucap Darman Eldin Ketua MDMC Sikka.
Menyalurkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung
Ia menuturkan, saat ini di Lembata saat ini belum ada MDMC dan Lazismu, namun ada para relawan Muhammadiyah dari PDPM dan PDNA Lembata yang bergerak menghimpun bantuan serta menyalurkannya ke warga yang mengungsi.
Sebelumnya pada Kamis (3/12/2020), Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lembata dan relawan sudah menyalurkan bantuan untuk warga yang mengungsi di Desa Tapolangu, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata.
Sementara itu satu-satunya MDMC yang sudah ada di NTT yaitu MDMC Kabupaten Sikka menerjunkan 5 personil ke Lembata di pimpin langsung oleh ketuanya, Darman Eldin.
Kedatangan tim MDMC Daerah Sikka untuk melaksanakan assesment di posko pengungsian utama BPBD Lembata di Gedung Dinas PUPR di Kota Lewoleba, ibukota Kabupaten Lembata. Dari hasil assessment tersebut akan digunakan sebagai basis data untuk tindakan selanjutnya.
Hits: 1