MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – PCIM adalah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah.
PCIM merupakan gerakan dakwah Muhammadiyah di luar negeri. Muhammadiyah memiliki setidaknya 23 PCIM yang tersebar di berbagai belahan dunia.
PCIM sebagai sayap dakwah dan tajdid Muhammadiyah bergerak untuk isu kemanusiaan. Tidak terbatas pada identitas agama dan kepentingan sosial tertentu.
Tujuan penting PCIM adalah membawa misi kemanusiaan yang diusung Muhammadiyah. PCIM turut serta menghadirkan layanan keagamaan, sosial dan kesehatan bagi penduduk lokal di mana pun mereka berada.
Kiprah kemanusiaan Muhammadiyah di tingkat internasional bisa kita lihat dalam kegiatan tiga PCIM berikut: PCIM India, PCIM Turki, dan PCIM Malaysia.
PCIM India: Komunitas Miskin Menjadi Perhatian Utama
PCIM India berdiri pada tahun 2018 yang diresmikan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
PCIM India diagendakan sebagai jembatan persaudaraan antara umat Islam dengan masyarakat India.
Menurut Ketua PCIM India 2018-2020, Brenny Novriansyah Ibrahim, gerak kemanusiaan PCIM India berkonsen pada usaha memajukan kaum miskin dan minoritas tanpa memandang perbedaan agama dan kasta.
Upaya kemanusiaan salah satunya diagendakan dengan menggandeng lembaga pengelola Zakat milik Muhammadiyah, Lazismu untuk memberi porsi bantuan kemanusiaan kepada komunitas fakir miskin di India.
Sementara itu Ketua PCIM India 2020-2022, Agoes Aufiya menyebut PCIM India kini memiliki agenda rutin setiap tahun. Yakni menyalurkan bantuan sosial kepada warga kurang mampu di kawasan New Delhi, Aligarh, dan Hyderabad, serta membagikan makanan, jaket, dan selimut bagi kaum dhuafa setiap memasuki musim dingin.
PCIM Turki: Penanganan Bencana Alam dan Bencana Kemanusiaan
Gempa sebesar 7.0 skala Richter melanda provinsi Izmir, Turki dan menyebabkan tsunami kecil di pesisir barat Turki pada hari Jumat, 30 Oktober 2020. Menurut Otoritas Badan Penanggulangan Bencana (AFAD) pada Rabu (4/11/2020) gempa telah merenggut nyawa 115 orang dan menyebabkan hampir 1000 orang luka-luka.
Merespok musibah ini, PCIM Turki menemui pimpinan Pemerintah Daerah Bornova guna memberikan bantuan 50 buah tablet android untuk pembelajaran daring anak-anak penyintas gempa di pengungsian.
Pada kesempatan yang sama, Muhammadiyah Aid ikut menyalurkan dana bantuan kaum muslimin di Indonesia untuk para penyintas gempa, yang langsung dipuji oleh pemimpin Pemerintah Daerah Bornova, Mustafa İduğ.
Belajar dari kasus ini, PCIM Turki menggandeng PCIM se-Eropa guna mengadakan forum Kelas Manajemen Kebencanaan Internasional yang berlangsung selama 2-3 Januari 2021 dan diikuti oleh 477 peserta.
Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah, Sudibyo Markus pada kesempatan itu menyebut forum itu adalah bagian agenda kemanusiaan Muhamamdiyah dalam penanganan bencana oleh PCIM di Benua Eropa.
Sebelumnya pada 2018, perwakilan Director of Religious Affairs Turki, Osman Trasci memuji aksi kemanusiaan Muhammadiyah yang memiliki cakupan luas di kawasan internasional. Pada kesempatan itu, Osman mengajukan kerjasama dalam bidang kesehatan dengan Muhammadiyah untuk melakukan penanganan para pengungsi yang diurusi oleh Turki.
PCIM Malaysia: Advokasi Tenaga Migran Asal Indonesia
Di antara berbagai PCIM yang ada, PCIM Malaysia lebih leluasa bergerak karena keberadaan amal usaha yang dimiliki. Setiap malam Jumat, Lazismu PCIM Malaysia rutin membagikan bungkusan nasi kepada gelandangan dan warga yang membutuhkan.
Program-program kemanusiaan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak pandemi di Malaysia juga tidak terputus. Di luar itu, PCIM juga aktif membantu pemerintah Indonesia menangani masalah yang dimiliki oleh para pekerja migran asal Indonesia.
Misalnya, PCIM Malaysia mendampingi pengurusan izin dan administrasi dari para WNI yang tidak memiliki dokumen lengkap untuk dapat kembali pulang ke Indonesia secara aman.
Bagi ribuan anak-anak pekerja migran yang lahir di Malaysia, PCIM mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) agar mereka yang tidak mampu menempuh pendidikan formal dapat tetap mendapatkan akses pendidikan.
PKBM yang berada di Kuala Lumpur ini juga telah mendapatkan izin kegiatan dari Kementerian Pendidikan Malaysia. Menariknya, ijazah dari PKBM juga dapat dipergunakan selepas pendidikan.
“Selama ini kami mengerjakan TPA yang sifatnya informal. makanya, begitu ketemu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKPB), Muhammadiyah perlu berpartisipasi dalam program pemerintah. Nanti tidak hanya belajar ilmunya, tetapi juga ada ijazahnya supaya ke depan anak-anak semua mendapatkan kesempatan,” ungkap Sonny pada 10 April 2021.
Penulis: Affandi
Editor: Fauzan AS
Hits: 54