MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Komite Pemenuhan dan Perlindungan Hak Disabilitas DIY & LHKP PWM DIY Farid B. Siswantoro, menyatakan bahwa Muhammadiyah sedang menggagas aplikasi dakwah difabel.
Menurutnya di era digital seperti saat ini Muhammadiyah penting menciptakan Aplikasi Dakwah Difabel. Maka dibuatlah aplikasi yang diberi nama Bil-Hikmah. Aplikasi tersebut akan dipasarkan melalui PlayStore dengan 10 menu utama.
“Dari 10 menu itu, 3 di antaranya khusus diperuntukkan bagi disabilitas tuli sedangkan 7 lainnya untuk masyarakat umum” kata Farid.
Menu dari aplikasi dakwah difabel itu di antaranya Poster Dakwah, Baca Al Qur’an, Game Edukasi, Video Kajian, Akhlak Mulia, Waktu Sholat, Amalan Sunnah, Belajar Isyarat, Dakwah Difabel dan Waspada Covid-19.
Farid juga mengungkapkan ke depannya Muhammadiyah hendak membangun Muhammadiyah yang ramah difabel. Dengan menyediakan fasilitas yang memadai agar teman-teman difabel bisa terlibat dalam semua kegiatan masyarakat.
Hal itu disampaikannya dalam acara Podcast Muhammadiyah For All dengan tema “Dakwah Bagi Difabel” (10/2).
Digagasnya aplikasi tersebut karena Ia melihat data jumlah difabel yang cukup besar. Ada perbedaan jumlah data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) tentang jumlah difabel di Indonesia. Masing-masing menyebut ada di angka 8% dan 14%.
“Jika kita proyeksikan ke warga di sekitar kita, maka warga kita yang difabel itu besarnya ya antara 8% sampai 14%. Itu jumlah yang besar, tapi seberapa banyak kita bisa melihat warga difabel yang aktif dalam ranah publik sehari-hari? Tidak banyak,” terangnya.
Faris menegaskan semestinya dakwah menyasar tidak hanya pada masyarakat umum tetapi juga pada warga yang tidak terlalu tampak itu.
Hits: 11