MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Bank Indonesia kembali membangun kemitraan strategis di bidang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan pada Jumat (17/09) ini merupakan komitmen Muhammadiyah dan Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi keumatan untuk jangka panjang.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti membacakan ruang lingkup nota kesepahaman yang mencakup kerjasama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, kerjasama dalam sosialisasi dan edukasi terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, konsultasi timbal balik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing pihak terkait dengan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dan kerjasama lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan MoU sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing pihak.
Mu’ti mengatakan bahwa kerjasama dengan Bank Indonesia ini akan turut melibatkan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Pasalnya, ada sekitar 10 program kegiatan, di antaranya: konsultasi dan fasilitasi, pelatihan untuk melatih, Focus Group Discussion, lokakarya, riset bersama, pengembangan model bisnis, penyusunan buku atau modul, pelaksanaan seminar atau sosialisasi, pertukaran data dan informasi, dan kegiatan lain yang disepakati kedua belah pihak.
“InsyaAllah apa yang telah kita laksanakan pada tahun sebelumnya yang sudah berjalan dengan baik dan sukses, bisa menjadi langkah maju untuk kerjasama ini dapat kita laksanakan dan dapat diperluas dengan jangkauan program dan keterlibatan dari berbagai struktur dan unsur di lingkungan Muhammadiyah maupun Bank Indonesia,” tutur Mu’ti.
Guru Besar Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah ini berharap kepada Allah agar memberikan kemudahan dan kekuatan agar kerjasama ini dapat berlajan dengan baik. Aspek utama kerjasama antara Muhammadiyah dan Bank Indonesia ini tidak lain lantaran keinginan yang kuat untuk memajukan ekonomi umat dan kesejahteraan bangsa, dan mendapat rahmat dari Allah.